Kota Cimahi merupakan kota dengan kepadatan penduduk tinggi sehingga alih fungsi lahan tidak bisa di hindari. Akibat alih fungsi lahan banyak area resapan air yang berubah fungsi. Dengan semakin minimnya area resapan air menyebabkan terjadinya banjir di Kota Cimahi salah satunya di Jalan Maharmartanegara. Dalam penelitian ini pehitungan debit hujan dilakukan dengan menggunakan Metode Rasional. Hasil debit yang didapat akan dibandingkan dengan kapasitas saluran drainase untuk mengatahui lokasi luapan. Setelah dilakukan perbandingan debit air hujan dengan kapasitas drainase terdapat 12 (dua belas) titik yang kapasitasnya lebih kecil dari debit aliran sehingga terjadi luapan ( S A 3 , S A 4 ,S A 5 , S A 6 , S A 8 , S A 9 , S B 3 , S B 4 , S B 5 , S B 6 , dan S 3 6). Untuk dapat menampung debit hujan maka diperlukan perubahan penampang saluran dengan ukuran dimensi yang lebih besar.

Cimahi City is a city with high population. Because of it, Cimahi City needs to change its land function. Due to the land conversion function, many water absorption areas are used. Unfortunately, the lack of water absorption areas causing flood in Cimahi City, one of the areas in Cimahi City that affected by the flood was Maharmartanegara Street. This research is calculating Rainfall Discharge using Rational Method. The discharge result will be compared with drainage canal capacity. To calculate the capacity of drainage and rainfall discharge, it requires the data about rainfall and road elevation that obtained from field survey and also satellite image. After calculating the comparison, the rainfall discharge with the drainage capacity there are some points along Maharmartanegara Street that the cross-sectional size has not been fulfilled like S A 3 , S A 4 ,S A 5 , S A 6 , S A 8 , S A 9 , S B 3 , S B 4 , S B 5 , S B 6 , dan S 3 6. Therefore, it needs a new cross section with the larger dimensions by widening the drainage size.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-151121022r-11483