Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pemodelan Gerusan Jembatan Wai Salolo Di Maluku Dengan Program HEC-RAS 5.0.3
Victor Lase NIM. (2017) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Gerusan merupakan perubahan kondisi aliran sebagai akibat dari penyempitan saluran sungai dikarenakan adanya bangunan di badan sungai yang menyebabkan terangkutnya butiran-butiran tanah. Terjadinya gerusan pada jembatan merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi fisik jembatan tersebut sehingga jika dibiarkan akan mengakibatkan kegagalan fisik pada abutmen dan pilar jembatan tersebut. Pada jembatan Wai Salolo di Maluku, gerusan menyebabkan terangkutnya butiran tanah di sekitar abutmen sehingga menyebabkan kegagalan pada abutmen jembatan. Pada studi ini dilakukan pemodelan scouring dengan menggunakan program HEC RAS dengan tujuan untuk mengetahui besarnya kedalaman gerusan yang dapat terjadi akibat debit banjir rencana periode ulang seratus tahun. Program HEC-RAS 5.0.3 dapat membantu memodelkan aliran penampang dengan model jembatan kondisi existing. Output dari pemodelan menggunakan program HEC-RAS ini adalah berupa gambar daerah gerusan dan nilai abutmen scour serta contraction scour yang terjadi.
Ringkasan Alternatif
Scouring is a change in flow condition as a result of the narrowing of riverÃâs channel due to the presence of buildings on the channel of the river that causes the transport of the soil on the river. The scouring under the bridge is a factor that can affect the physical condition of the bridge so that if left unchecked will result in physical failure of abutments and pillars of the bridge. At the Wai Salolo Bridge in Maluku, scouring causes the transport of grains around the abutment causing failure of the bridge abutment.In this study, scouring modeling will be performed using HEC RAS to determine the maximal scour depth that would occur due to the flood discharge of the onehundred-year recycling period.HEC-RAS 5.0.3 can model the flow of the existing cross-section channel and the existing bridge model. The output of the modeling is plotting of the scour area of contraction and abutment scour and maximal scourÃâs depth that occurred.