Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pemodelan Pendukung Keputusan Berbasis Kansei Engineering Menggunakan Analytical Hierarchy Process Dan Tool Priest Studi Kasus: Pengembangan Intellectual Property Berbasis Transmedia Storytelling
Rikman Aherliwan Rudawan NIM. (2017) | Tesis | Sistem Informasi
Bagikan
Ringkasan
Pertumbuhan pelaku industri kreatif yang berkaitan dengan pengembangan Intellectual Property (IP) berbasis Transmedia Storytelling mengalami peningkatan sebanyak 0.3 ~ 2.8% atau sekitar 150 ribu pelaku Industri Kreatif. Namun pertumbuhan tersebut tidak diimbangi dengan kualitas IP yang dihasilkan. Beberapa developer yang bergerak di industri kreatif bahkan cenderung mengalami kerugian karena produk yang mereka hasilkan tidak laku di pasaran. Mengingat proses pengembangan IP berbasis Transmedia Storytelling membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang tidak sedikit, diperlukan sebuah model yang dapat dijadikan alat bantu pengukuran potensi sebuah IP sebelum dikembangkan. Karena hal ini dapat digunakan untuk mengurangi risiko kerugian developer. Ada pun penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah model pendukung keputusan yang mampu memberikan rekomendasi terhadap developer. Model keputusan ini dibangun dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang memiliki 3 kriteria utama yaitu kriteria bisnis, kriteria teknis dan kriteria emosi. Perincian sub kriteria dan bobot pada kriteria bisnis bersumber pada beragam analisis terkait perumusan karakteritik IP, genre populer serta skema penyebaran ke dalam berbagai media. Sementara untuk kriteria teknis, sub kriteria dan bobot bersumber pada hasil analisis elemen Transmedia Storytelling apa saja yang banyak digunakan pada 20 spesimen yang diteliti. Khusus untuk kriteria emosi, sub kriteria dan pembobotan bersumber pada hasil analisis Kansei Engineering (KE) yang dilakukan menggunakan 24 spesimen kepada 70 responden. Pengujian model pendukung keputusan ini dilakukan dengan menggunakan software PriEsT terhadap beberapa sampel spesimen yang dianggap mampu mewakili keseluruhan populasi.
Ringkasan Alternatif
The growth of creative industries related to the development of Intellectual Property (IP) Transmedia Storytelling based has increased as much as 0.3 ~ 2.8%, or about 150 thousand Creative Industries Developer. However, this growth has not been matched by the quality of the resulting IP. Some creative industries developers nd even tend losses because their products are not sold in the market. Developing an IP Transmedia Storytelling based requires considerable cost and time, so it is required a model that can be used to measure a IP potential before it was develop to reduce the risk of developer loss. The aim of this research to develop a model of decision support to provide recommendations to the developer.This decision support model is built using Analytical Hierarchy Process (AHP) method, which has three main criteria, namely business criteria, technical criteria and emotions criteria. Details of sub-criteria and weighting for businesses criteria is rooted from a variety analysis of IP characteristic formulation, popular genres as well as the deployment scheme in various media. As for the technical criteria, sub-criteria and weighting rooted in the results of Transmedia Storytelling elements that is widely used in the 20 specimens examined. Especially for emotional criteria, sub-criteria and weightings derived from outcomes of Kansei Engineering (KE) analysis that was made using 24 specimens with 70 respondents. This support decision model was tested using software Priest against some sample specimens that are considered able to represent the entire population.
Sumber