Banjir terjadi apabila kapasitas penampang saluran tidak mampu untuk menjadikan debit runoff yang dibedakan kepada saluran tersebut sehingga debit akan melimpas keluar saluran di Kecamatan Padaherang, kapasitas saluran yang tidak mencukupi menyebabkan banjir di beberapa titik. Pada studi ini dilakukan pemodelan hidrolika penampang sungai cirapuan kondisi eksisting, kemudian pemodelan hidrolika untuk kondisi eksisting apabila diberikan kolam retensi, dan pemodelan hidrolika untuk kondisi setelah dilakukan pengerukan ditambah kolam retensi. Analisis dan pemodelan hidrograf debit banjir rencana dilakukan dengan program HEC-HMS, sedangkan analisis dan pemodelan hidrolika penampang saluran menggunakan program HEC-RAS. Dari analisis dan pemodelan yang telah dilakukan, penanganan masalah banjir di kota Padaherang dapat dilakukan dengan dibuat kolam retensi dan normlisasi/dredging pada sungai cirapuan, untuk mengetasi limpasan yang terjadi.

Flood occurs when the capacity of the channel does not capable to drain the debit or run off that run through the channel as the result the debit will overflow from the channel. In Padaherang city the capacity of the channel does not capable to drain the debit as the result flood occurs in some place. In this study, firstly, hydraulic modeling of the existing cross section channel of Cirapuan river will be performed, secondly, hydraulic modeling for the condition if there is retention pool beside the channel will be perform, and finally, hydraulic modeling for the condition after dredging plus retention pool beside the channel will be performed. Analyzing and modeling of flood design hydrograph will be calculated using HEC-HMS, meanwhile analyzing and hydraulic modeling of the channel will be performed using HEC-RAS. The best solution from the output of the model to solve the problem is build retention pool and dredge the channel of the Cirapuan river.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-meykelspeo-37572