Penelitian ini dilakukan pada Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I, pada periode 2013-2017. Fenomena yang terjadi yaitu disebabkan oleh adanya pembayaran kembali pajak atas kelebihan pajak yang dibayar oleh wajib pajak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel dalam menggunakan teknik purposive sampling. Unit analisis dalam penelitian ini adalah 80 laporan penerimaan pajak pertambahan nilai yang diambil pada tahun 2013-2017. Sedangkan analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji t dengan SPSS versi 23.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa self assessment system dipengaruhi secara signifikan oleh realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai serta pemeriksaan pajak dipengaruhi secara signifikan oleh realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai pada Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I.

This research was conducted at Regional Office of DJP West Java I, in the period 2013-2017. The phenomenon that occurs is caused by the payment of tax return on excess tax paid by the taxpayer.The method used in this research is descriptive method, verifikatif with quantitative approach. Sampling method in using purposive sampling technique. The unit of analysis in this study is 80 reports of value added tax revenue taken in the year 2013-2017. While the data analysis using multiple regression analysis. Hypothesis testing in this research use t test statistic with SPSS version 23. The results of this study show that the self assessment system is significantly influenced by the realization of value added tax revenue and tax audits significantly influenced by the realization of value added tax at Regional Office DJP West Java I.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-dewinursan-40147