Peci M.Iming adalah perusahan yang bergerak di bidang konveksi, khususnya pembuatan peci (kopeah) yang berdiri sejak tahun 1918. Hingga kini Peci M.Iming telah memproduksi 8 seri peci dan memiliki empat cabang yang berada di kota Bandung. Peci M.Iming memiliki dua jenis pelanggan, yaitu pelanggan perseorangan dan pelanggan berupa toko yang biasa disebut dengan agen. Berdasarkan wawancara dengan Yuliani selaku Pemilik / Direktur Utama perusahaan Peci M.Iming, selama ini perusahaan hanya menggunakan informasi melalui media internet seperti blog, toko online, dari mulut ke mulut, serta iklan berupa pamflet untuk menarik konsumennya, akan tetapi perusahaan kurang memperhatikan potensi pangsa pasarnya ditiap daerah, akibatnya bagian pemasaran merasa kesulitan ketika akan menetukan daerah pemasaran yang harus diprioritaskan karena tidak mengetahui daerah yang memilki pangsa pasar tinggi. Selanjutnya dalam melakukan pengembangan terhadap produk - produknya, selama ini perusahaan Peci M.Iming hanya berpatokan pada internal perusahaan saja, tanpa mempertimbangkan faktor keinginan pelanggannya, akibatnya menurut laporan berupa data penjualan pada bulan Mei hingga Juli tahun 2016, sempat terjadi ketimpangan terhadap permintaan beberapa jenis produk yang ada. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka dibutuhkan suatu Sistem Informasi Customer Relationship Management. Tujuannya adalah membantu Manajer marketing perusahaan dalam menentukan daerah yang memilki potensi pangsa pasar tinggi dan membantu Manajer produksi dalam menetukan rekomendasi pengembangan terhadap produk yang kurang laku. Segmentasi pasar geodemografis merupakan metode yang digunakan untuk menentukan daerah yang memiliki potensi pangsa pasar tinggi. Sedangkan alat yang digunakan dalam menyelesaikan masalah pengembangan produk menggunakan kuesioner online yang akan diterapkan didalam sistem informasi customer relationship management yang akan dibangun. Berdasarkan hasil pengujian fungsional, UAT (User Acceptence Test) dan pengujian pengguna akhir penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem ini telah membantu perusahaan dalam melakukan penentuan daerah pemasaran dan rekomendasi pengembangan pada produk yang tidak laku.

Peci M.Iming is a company engaged in convection, particularly the manufacture of peci (kopeah) that was established in 1918. Up to now Peci M.Iming has produced eight series, and has four branches in the city of Bandung. Peci M.Iming has two types of customers, namely the individual customer and the customer in the form of store which is called as agents. Based on the interviews with Yuliani as the Owner of Peci M.Iming, until now the company only uses the information through internet media such as blogs, online stores, through word of mouth, as well as ads in the form of pamphlets to attract customers, but the company pay less attention to the potential of its market share in each region , so the marketing department found it difficult when it comes to determining which marketing areas that should be prioritized because they do not know which area that have a high market share. Furthermore, in developing their products, Peci M.Iming only see from internal company point of view, without considering customers desire. As a result, according to sales report in May and July 2016, there were imbalance to the customers demand of some kind of existing products. Based on the issues, Customer Relationship Management Information System is needed to solve them. The goal is to help the marketing Manajer of the company in selecting areas that have high potential market share and to assist the production Manajer in determining recommendations on the development of products which are not selling well. Market segmentation based on geography and demography is the method used to determine areas that have potential for high market share. While the tool used in solving the problem of product development is an online questionnaire that will be implemented in customer relationship management information system which is built. Based on the results of functional testing, UAT (User Acceptance Test) and end user testing, it is concluded that this system has helped the company in determining the area of marketing and recommendation on products that did not selling well.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-muhammadir-36749