Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PENENTUAN PERENCANAAN KAPASITAS UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PRODUK BRE NEW EUROPE HIGH GRADE
DI PT. CHUBB SAFES INDONESIA
TEGUH PURNOMO (2007) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Perencanaan kapasitas adalah salah satu usaha perencanaan dan pengendalian produksi dalam menentukan tingkat kapasitas yang diperlukan untuk melaksanakan jadwal produksi, dibandingkan terhadap kapasitas yang tersedia dan tindakan-tindakan penyesuaian yang diperlukan terhadap tingkat kapasitas atau jadwal produksi. Jika terjadi kekurangan kapasitas, hasilnya berupa kekurangan pencapaian target produksi, pengiriman produk ke konsumen terlambat dan kehilangan kepercayaan sistem manajemen perusahaan. Perencanaan kapasitas memberikan kontribusi bagi perusahaan untuk menentukan tingkat kapasitas yang diperlukan dalam melakukan jadwal produksi yang berguna bagi pencapaian target produksi.
PT. Chubb Safes Indonesia telah menerima jumlah pemesanan yang tinggi untuk produk brankas level high grade hingga saat ini, terutama untuk produk jenis BRE New Eroupe High Grade. Namun untuk memenuhi pemesanan tersebut perusahaan seringkali tidak dapat mencapai target produksi seperti yang telah direncanakan. Target produksi tahun 2006 untuk produk BRE New Eroupe High Grade adalah 947 unit tetapi hanya 781 unit yang dapat dihasilkan pada kondisi normal. Metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas yang dimiliki perusahaan dalam produksi BRE New Europe High Grade, dengan menggunakan RCCP teknik CPOF dan menghitung kebutuhan kapasitas secara lebih terperici dengan CRP
Secara kasar hasil validasi MPS dengan RCCP, kebutuhan kapasitas untuk melaksanakan jadwal induk produksi (MPS) dapat dipenuhi oleh kapasitas tersedia yang dimiliki perusahaan. Sehingga MPS dapat ditetapkan dan dijadikan masukan ke dalam perhitungan MRP. Hasil perbandingan antara kebutuhan kapasitas (CRP) dengan kapasitas tersedia tiap work center pada setiap periodenya terlihat ada work center yang mengalami ketidakseimbangan, dalam arti kapasitas yang tersedia ada yang tidak mencukupi kapasitas yang dibutuhkan, sementara pada periode lain ada kapasitas yang masih bisa menerima beban. Work center yang tidak seimbang adalah work center assembly yaitu pada periode 6 (Juni), 8 (Agustus) dan 10 (Oktober). Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, dapat dilakukan dengan proses load leveling yaitu memindahkan beban atau kapasitas yang dibutuhkan di periode yang kekurangan kapasitas ke periode sebelumnya yang masih memiliki sisa kapasitas. Setelah dilakukan proses load leveling, maka diperoleh revisi target produksi periode 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 sehingga kapasitas dibutuhkan tiap periode dapat terpenuhi tanpa harus melakukan over time.
Ringkasan Alternatif
Perencanaan kapasitas adalah salah satu usaha perencanaan dan pengendalian produksi dalam menentukan tingkat kapasitas yang diperlukan untuk melaksanakan jadwal produksi, dibandingkan terhadap kapasitas yang tersedia dan tindakan-tindakan penyesuaian yang diperlukan terhadap tingkat kapasitas atau jadwal produksi. Jika terjadi kekurangan kapasitas, hasilnya berupa kekurangan pencapaian target produksi, pengiriman produk ke konsumen terlambat dan kehilangan kepercayaan sistem manajemen perusahaan. Perencanaan kapasitas memberikan kontribusi bagi perusahaan untuk menentukan tingkat kapasitas yang diperlukan dalam melakukan jadwal produksi yang berguna bagi pencapaian target produksi.
PT. Chubb Safes Indonesia telah menerima jumlah pemesanan yang tinggi untuk produk brankas level high grade hingga saat ini, terutama untuk produk jenis BRE New Eroupe High Grade. Namun untuk memenuhi pemesanan tersebut perusahaan seringkali tidak dapat mencapai target produksi seperti yang telah direncanakan. Target produksi tahun 2006 untuk produk BRE New Eroupe High Grade adalah 947 unit tetapi hanya 781 unit yang dapat dihasilkan pada kondisi normal. Metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas yang dimiliki perusahaan dalam produksi BRE New Europe High Grade, dengan menggunakan RCCP teknik CPOF dan menghitung kebutuhan kapasitas secara lebih terperici dengan CRP
Secara kasar hasil validasi MPS dengan RCCP, kebutuhan kapasitas untuk melaksanakan jadwal induk produksi (MPS) dapat dipenuhi oleh kapasitas tersedia yang dimiliki perusahaan. Sehingga MPS dapat ditetapkan dan dijadikan masukan ke dalam perhitungan MRP. Hasil perbandingan antara kebutuhan kapasitas (CRP) dengan kapasitas tersedia tiap work center pada setiap periodenya terlihat ada work center yang mengalami ketidakseimbangan, dalam arti kapasitas yang tersedia ada yang tidak mencukupi kapasitas yang dibutuhkan, sementara pada periode lain ada kapasitas yang masih bisa menerima beban. Work center yang tidak seimbang adalah work center assembly yaitu pada periode 6 (Juni), 8 (Agustus) dan 10 (Oktober). Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, dapat dilakukan dengan proses load leveling yaitu memindahkan beban atau kapasitas yang dibutuhkan di periode yang kekurangan kapasitas ke periode sebelumnya yang masih memiliki sisa kapasitas. Setelah dilakukan proses load leveling, maka diperoleh revisi target produksi periode 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 sehingga kapasitas dibutuhkan tiap periode dapat terpenuhi tanpa harus melakukan over time.