Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PENGARUH BEBAN PIUTANG TAK TERTAGIH
TERHADAP LABA OPERASIONAL
PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK,
KANTOR CABANG ITB BANDUNG
Nelly Krisnawati (2006) | Skripsi | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
Secara teknis, banyak faktor yang tidak diduga yang akan menyebabkan
pembayaran cicilan kredit dari debitur macet, seperti misalnya kebangkrutan,
bencana alam, dan faktor-faktor lain yang tidak bisa dikendalikan baik oleh bank
maupun oleh debitur. Di PT. BNI Tbk adanya kredit macet ini disebabkan karena
verifikasi data calon debitur yang diperoleh dari BI tidak akurat, sehingga calon
debitur bermasalah tidak dapat disaring oleh bagian Kredit, dan terkadang analisa
kredit dipaksakan, karena misalnya debitur adalah orang yang berpengaruh. Oleh
karena itu pada setiap rupiah dana yang disalurkan oleh bank, ada kemungkinan
untuk tidak kembali.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan beban
piutang tak tertagih, perkembangan laba operasional, dan pengaruh beban piutang
tak tertagih terhadap laba operasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
Kantor Cabang ITB Bandung
Piutang usaha tak tertagih adalah kerugian pendapatan, yang memerlukan,
melalui ayat jurnal pencatatan yang tepat dalam akun, penurunan aktiva piutang
usaha serta penurunan yang berkaitan dengan laba dan ekuitas pemegang saham,
kerugian pendapatan dan penurunan laba diakui dengan mencatat beban piutang
ragu-ragu (atau beban piutang tak tertagih).
Objek dalam penelitian ini adalah beban piutang tak tertagih dan laba
operasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis yang bersifat kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah
data mengenai neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku 2000 hingga tahun
buku 2004. Data yang telah diperoleh kemudian akan dianalisis secara time
horizon dengan menggunakan korelasi Pearson, koefisien determinasi, dan uji t.
Perkembangan beban piutang tak tertagih PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, Kantor Cabang ITB Bandung cenderung meningkat dan mencapai
puncaknya pada tahun 2003. Perkembangan laba operasional PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang ITB Bandung meningkat dari tahun ke
tahun selama periode 2000-2004. Pengaruh beban piutang tak tertagih terhadap
laba operasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang ITB
Bandung adalah sebesar 2,56%.
Pengaruh beben piutang tak tertagih terhadap laba operasional sangat kecil
karena piutang yang tak tertagih sangat kecil, disebabkan piutang yang masih
dalam keadaan ragu-ragu tidak dianggap sebagai beban melainkan cadangan.
Untuk menekan besarnya beban piutang tak tertagih bank harus
memperketat proses verifikasi kredit. Untuk meningkatkan laba operasional bank
harus meningkatkan penyaluran kreditnya, bank juga dapat meramabah ke kredit
roda dua atau memberikan pelayanan tagihan listrik, air, dan telepon.
i
Ringkasan Alternatif
Secara teknis, banyak faktor yang tidak diduga yang akan menyebabkan
pembayaran cicilan kredit dari debitur macet, seperti misalnya kebangkrutan,
bencana alam, dan faktor-faktor lain yang tidak bisa dikendalikan baik oleh bank
maupun oleh debitur. Di PT. BNI Tbk adanya kredit macet ini disebabkan karena
verifikasi data calon debitur yang diperoleh dari BI tidak akurat, sehingga calon
debitur bermasalah tidak dapat disaring oleh bagian Kredit, dan terkadang analisa
kredit dipaksakan, karena misalnya debitur adalah orang yang berpengaruh. Oleh
karena itu pada setiap rupiah dana yang disalurkan oleh bank, ada kemungkinan
untuk tidak kembali.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan beban
piutang tak tertagih, perkembangan laba operasional, dan pengaruh beban piutang
tak tertagih terhadap laba operasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
Kantor Cabang ITB Bandung
Piutang usaha tak tertagih adalah kerugian pendapatan, yang memerlukan,
melalui ayat jurnal pencatatan yang tepat dalam akun, penurunan aktiva piutang
usaha serta penurunan yang berkaitan dengan laba dan ekuitas pemegang saham,
kerugian pendapatan dan penurunan laba diakui dengan mencatat beban piutang
ragu-ragu (atau beban piutang tak tertagih).
Objek dalam penelitian ini adalah beban piutang tak tertagih dan laba
operasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis yang bersifat kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah
data mengenai neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku 2000 hingga tahun
buku 2004. Data yang telah diperoleh kemudian akan dianalisis secara time
horizon dengan menggunakan korelasi Pearson, koefisien determinasi, dan uji t.
Perkembangan beban piutang tak tertagih PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, Kantor Cabang ITB Bandung cenderung meningkat dan mencapai
puncaknya pada tahun 2003. Perkembangan laba operasional PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang ITB Bandung meningkat dari tahun ke
tahun selama periode 2000-2004. Pengaruh beban piutang tak tertagih terhadap
laba operasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang ITB
Bandung adalah sebesar 2,56%.
Pengaruh beben piutang tak tertagih terhadap laba operasional sangat kecil
karena piutang yang tak tertagih sangat kecil, disebabkan piutang yang masih
dalam keadaan ragu-ragu tidak dianggap sebagai beban melainkan cadangan.
Untuk menekan besarnya beban piutang tak tertagih bank harus
memperketat proses verifikasi kredit. Untuk meningkatkan laba operasional bank
harus meningkatkan penyaluran kreditnya, bank juga dapat meramabah ke kredit
roda dua atau memberikan pelayanan tagihan listrik, air, dan telepon.
i