Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PENGARUH FLUKTUASI KURS RUPIAH ATAS DOLAR AS TERHADAP INDEKS HARGA SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR BARANG KONSUMSI
Dianti Artianti (-) | Tugas Akhir | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
ABSTRAK Dalam kondisi yang sulit sekarang ini akibat merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, sektor pertanian, agrobisnis dan pertambangan menjadi andalan Indonesia untuk memperoleh devisa dari ekspor. Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, maka produk yang dihasilkan disektor ini menjadi lebih murah dipasar dunia sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah produk yang terjual, yang pada akhirnya menyebabkan pendapatan devisa perusahaan pun meningkat. Untuk sektor pertanian sendiri sudah jelas bahwa sektor ini tidak memerlukan kandungan impor yang tinggi karena seluruh bibit dan komoditasnya tersedia di Indonesia dan teknologi pengolahannya pun relatif sudah dikuasai orang Indonesia. Pengembangan sektor ini pun dianggap rnemadai karena lahan yang masih sangat luas dan kultur masyarakat Indonesia yang agraris. Disisi lain sektor pertanian ini memerlukan investasi yang besar dalam pendiriannya serta biaya yang besar pula dalam pengolahannya. Hal ini disebabkan oleh jangka waktu yang relatif panjang sejak dimulainya proses produksi hingga menghasilkan atau panen (grace period). Kebutuhan akan dana yang besar untuk investasi dan biaya pengolahanya serta adanya grace period tersebutlah yang menyebabkan hanya sedikit perusahaan yang terjun ke sektor pertanian. Di Bursa Efek Jakarta terdapat 323 perusahaan yang memperdagangkan sahamnya di bursa tersebut, hanya 7 perusahaan yang dikelompokkan dalam sektor pertanian, agro industri. Komoditas ekspor yang dihasilkan sektor ini antara lain kelapa sawit, ikan, udang beku, buah-buahan, teh, gaplek, kopi, gula, tembakau dan produk unggas seperti ayam. Sektor barang konsumsi dipilih sebagai pembanding sektor pertanian karena produk yang dihasilkannya sebagian besar merupakan produk-produk yang ditujukan kepasar domestik walaupun tetap ada yang diekspor. Ada 39 perusahaan yang dikelompokkan kedalam sektor barang konsumsi ini. Produk yang dihasilkan sektor ini antara lain makanan, rrinaman atau air mineral, mie, makanan ringan, bumbu masak, bir, susu, rokok, obat-obatan, kosmestik, alat-alat rumah tangga.
Ringkasan Alternatif
ABSTRAK Dalam kondisi yang sulit sekarang ini akibat merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, sektor pertanian, agrobisnis dan pertambangan menjadi andalan Indonesia untuk memperoleh devisa dari ekspor. Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, maka produk yang dihasilkan disektor ini menjadi lebih murah dipasar dunia sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah produk yang terjual, yang pada akhirnya menyebabkan pendapatan devisa perusahaan pun meningkat. Untuk sektor pertanian sendiri sudah jelas bahwa sektor ini tidak memerlukan kandungan impor yang tinggi karena seluruh bibit dan komoditasnya tersedia di Indonesia dan teknologi pengolahannya pun relatif sudah dikuasai orang Indonesia. Pengembangan sektor ini pun dianggap rnemadai karena lahan yang masih sangat luas dan kultur masyarakat Indonesia yang agraris. Disisi lain sektor pertanian ini memerlukan investasi yang besar dalam pendiriannya serta biaya yang besar pula dalam pengolahannya. Hal ini disebabkan oleh jangka waktu yang relatif panjang sejak dimulainya proses produksi hingga menghasilkan atau panen (grace period). Kebutuhan akan dana yang besar untuk investasi dan biaya pengolahanya serta adanya grace period tersebutlah yang menyebabkan hanya sedikit perusahaan yang terjun ke sektor pertanian. Di Bursa Efek Jakarta terdapat 323 perusahaan yang memperdagangkan sahamnya di bursa tersebut, hanya 7 perusahaan yang dikelompokkan dalam sektor pertanian, agro industri. Komoditas ekspor yang dihasilkan sektor ini antara lain kelapa sawit, ikan, udang beku, buah-buahan, teh, gaplek, kopi, gula, tembakau dan produk unggas seperti ayam. Sektor barang konsumsi dipilih sebagai pembanding sektor pertanian karena produk yang dihasilkannya sebagian besar merupakan produk-produk yang ditujukan kepasar domestik walaupun tetap ada yang diekspor. Ada 39 perusahaan yang dikelompokkan kedalam sektor barang konsumsi ini. Produk yang dihasilkan sektor ini antara lain makanan, rrinaman atau air mineral, mie, makanan ringan, bumbu masak, bir, susu, rokok, obat-obatan, kosmestik, alat-alat rumah tangga.
Sumber