ABSTRAK Penelitian ini mengukur pengaruh komunikasi pemasaran terhadap citra objek wisata air panas yaitu Ciater, Ciwalini dan Cipanas Garut. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada 160 orang responden. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode judgement sampling. Terdapat dua sub-variabel dari komunikasi pemasaran sebagai variabel independen, yaitu word of mouth dan periklanan, yang menjelaskan citra sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi untuk menjawab identifikasi masalah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara jelas bahwa sub-variabel komunikasi pemasaran mempunyai hubungan yang positif dengan citra. Word of mouth mempunyai hubungan yang kuat dengan citra (,620) dan periklanan mempunyai korelasi sedang (,559) dengan citra objek wisata air panas. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa komunikasi pemasaran secara signifikan menjadi prediktor untuk citra. Dari hasil penelitian ini juga dibuktikan bahwa sebesar 43,8% citra dapat dijelaskan oleh komunikasi pemasaran, dan sisanya sebesar 56,2% citra dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

ABSTRAK Penelitian ini mengukur pengaruh komunikasi pemasaran terhadap citra objek wisata air panas yaitu Ciater, Ciwalini dan Cipanas Garut. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada 160 orang responden. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode judgement sampling. Terdapat dua sub-variabel dari komunikasi pemasaran sebagai variabel independen, yaitu word of mouth dan periklanan, yang menjelaskan citra sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi untuk menjawab identifikasi masalah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara jelas bahwa sub-variabel komunikasi pemasaran mempunyai hubungan yang positif dengan citra. Word of mouth mempunyai hubungan yang kuat dengan citra (,620) dan periklanan mempunyai korelasi sedang (,559) dengan citra objek wisata air panas. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa komunikasi pemasaran secara signifikan menjadi prediktor untuk citra. Dari hasil penelitian ini juga dibuktikan bahwa sebesar 43,8% citra dapat dijelaskan oleh komunikasi pemasaran, dan sisanya sebesar 56,2% citra dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-s1-2006-tantiganti-2048