Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kulit Kayu Akasia Sebagai Inhibitor Laju Korosi Pada Baja Karbon
Aprillia Nurul 'Aina (2019) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Baja karbon merupakan salah satu bahan material yang digunakan untuk peralatan industri. Peralatan yang terbuat dari baja karbon akan berkontak langsung dengan lingkungan yang menyebabkan terjadinya korosi. Laju korosi dapat diperlambat dengan menggunakan inhibitor organik yang mengandung senyawa tanin dari pohon akasia. Tanin diperoleh dari proses maserasi dengan menggunakan metanol dan etanol. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pelarut terbaik antara metanol dan etanol dari perolehan konsentrasi tanin terbesar serta mempelajari pengaruh konsentrasi inhibitor pada proses korosi melalui perendaman baja karbon ke dalam media korosif. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi pada suhu ruang selama dua jam, perbandingan padatan : pelarut adalah 1 : 10. Ekstrak dievaporasi dalam rotary evaporator pada suhu waterbath 50 oC, tekanan 100 mbar hingga membentuk pasta. Yield ekstraksi yang diperoleh menggunakan pelarut metanol sebesar 4,5728% dengan kandungan tanin sebesar 2,768 ppm. Kemudian ekstrak kulit kayu ditambahkan sebagai inhibitor dalam media korosif H2SO4 0,5 M; HCl 0,5 M; air laut, dan air tanah dengan penambahan konsentrasi inhibitor sebesar 4%, 6% dan 8% (b/v). Perendaman dilakukan dalam interval waktu 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, 60 jam dan 72 jam. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi baja karbon dalam media H2SO4 menurun secara signifikan dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak kulit kayu akasia. Efesiensi inhibitor tertinggi diperoleh pada logam yang di rendam dalam media H2SO4 0,5 M dengan konsentrasi ekstrak kulit kayu akasia 8% sebesar 81,2061%. Kata kunci: akasia, metanol, inhibitor korosi, baja karbon, asam.
Ringkasan Alternatif
Carbon steel is a material that is widely used in the industry. It will cause corrosion when it comes in contact with the environment. Corrosion rates can be decreased by using an organic inhibitor containing tannin compounds which obtained from acacia trees. Tannin is obtained from the maceration process by using methanol and ethanol. This study aims to determine the best solvent between methanol and ethanol by knowing the largest concentration of acacia bark extract that can be obtained and study the effect of inhibitor concentrations on the corrosion process through immersion of carbon steel into corrosive media. The extraction process using maceration methods at room temperature with solid-liquid ratio of 1 : 10 and an extraction time of 2 hours. The extract was evaporated in a rotary evaporator at a waterbath temperature of 50 oC, a pressure of 100 mbar until the extract formed a paste. Extraction yield obtained from the maceration process by using methanol solvent is 4,5728% with a tannin content of 2.768 ppm. Afterward, the bark extract was used as a corrosion inhibitor in corrosive media of 0.5 M H2SO4; 0.5 M HCl; sea water and tap water with the addition of inhibitor concentrations of 4%, 6% and 8% (b / v). Immersion was carried out at 12 hours, 24 hours, 36 hours, 48 hours, 60 hours and 72 hours. The results showed that the corrosion rate of carbon steel in H2SO4 media decreased significantly with increasing concentrations of acacia bark extract. The highest inhibition efficiency of 81,2061% was obtained by immersion in the environment of 0.5 M H2SO4 with 8% tannin concentration. Keywords: acacia, methanol, corrosion inhibitor, carbon steel, acid.
Sumber