Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pengaruh Konsentrasi Natrium Sianida Dan Dispersan Terhadap Persen Ekstraksi Emas Dan Perak Dari Bijih Kadar Rendah (Waste Ore) Di PT Antam (Persero) Tbk UBPE Pongkor
Dede Normayanti (2018) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Proses utama pengolahan emas (Au) dan perak (Ag) di PT. Antam (pesero) Tbk UBPE Pongkor adalah proses ekstraksi dengan reagen natrium sianida. Pada proses ekstraksi, reagen natrium sianida bereaksi dengan emas dan perak membentuk senyawa kompleks NaAu(CN)2 dan NaAg(CN)2. Pada tahun-tahun pertama, PT Antam mengolah ore yang memiliki kadar emas tinggi yaitu lebih dari 6 gram per ton sehingga ore yang tersisa dan akan diolah saat ini adalah ore yang memiliki kadar emas sekitar 4-6 gram per ton. Penurunan kadar emas ini berdampak pada penurunan perolehan dore bullion. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pemanfaatan bijih kadar rendah (waste ore) sebagai tambahan untuk meningkatkan volume produksi. Dalam meningkatkan kinerja ekstraksi, ditambahkan dispersan untuk menurunkan viskositas slurry. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum natrium sianida dan dispersan (pionera bioplymer L-800) pada proses ekstraksi emas dan perak dari bijih dengan kadar emas kurang dari 1 gram per ton. Variasi konsentrasi natrium sianida yang ditambahkan pada proses ekstraksi adalah 200; 300; 400; dan 500 ppm, sedangkan variasi konsentrasi dispersan adalah 200; 400; 600; dan 800 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum natrium sianida yang digunakan pada proses ekstraksi adalah 400 ppm dengan persen ekstraksi emas 84,1% dan perak 43,2%. Sedangkan konsentrasi optimum pionera adalah 400 ppm dengan persen ekstraksi emas 89,11 % (peningkatan 5%) dan perak 46,97% (peningkatan 3%). Secara ekonomis, jika hasil penelitian ini diterapkan di industri dengan asumsi ore dengan kadar Au kurang dari 1 gram per ton sebagai umpan pada plant I dengan kapasitas 30.000 dmt/bulan sedangkan umpan pada plant II adalah ore dengan kadar 6-7 gram per ton kapasitas 30.131 dmt/bulan, kemudian dibandingkan dengan kondisi eksisting pabrik yang menggunakan ore dengan kadar 6-7 gram/ton yang beroperasi pada kapasitas 42.183 dmt/bulan, maka perusahaan akan mengalami kerugian sebesar Rp 20,6 Milyar/bulan. Kata Kunci: ekstraksi, natrium sianida,dispersan, bijih kadar rendah.
Ringkasan Alternatif
The main process of gold and silver at PT Antam (persero) Tbk. UBPE Pongkor is extraction using sodium cyanide. In this process, gold and silver content of ore react with sodium cyanide to form complexes of NaAu(CN)2 and NaAg(CN)2.On the first years, PT Antam processed the ore with high gold content of 6 gram/ton .In the mean time, the remaining ore has lower gold content of 4-6 grams/ton. This condition will reduce production of dore bullion. To solve such problem, the ore with low precious metal content (waste ore) will be added in the extraction process to increase the production volume. In order to increase percent recovery of gold, dispersant was added to decrease viscosity of slurry. This research aims to determine optimum concentration of sodium cyanide and dispersant (pionera biopolymer L-800) in extraction process of gold and silver from ore with gold content less than 1 gram/ton. The variations of sodium cyanide concentration added to extracting process were 200; 300; 400; and 500 ppm, whereas the variations of dispersant concentration were 200; 400; 600; and 800 ppm. The result showed that the optimum concentration of sodium cyanide used to extraction process was 400 ppm with gold and silver recovery of 84.1% and 43,2% respectively. The optimum concentration of pionera was 400 ppm with gold recovery of 89.11% (increase 5%) and silver of 46.97% (increase 3%). Economically if the result is applied in the plant,assuming input on the plant I is ore with high gold content of 6 gram/ton and capacity of 30.000 dmt/month whereas on the plant II is gold content of 4-6 grams/ton and capacity of 30.131 dmt/month, then compared to the existing condition of the plant which operate at capacity of 42.183 dmt/month, the company will loss of Rp. 20,6 billion/ month Keywords: extraction, sodium cyanide, dispersant, low grade ore.