Patah tulang yang sangat parah, seperti bone defect masih menjadi permasalahan di bidang kedokteran. Metode penyembuhan saat ini, menggunakan bagian tubuh pasien, pendonor, maupun logam sebagai implan masih menimbulkan dampak negatif. Sehingga saat ini dikembangkan komposit yang bertujuan untuk meregenerasi tulang. Berbagai penelitian telah dilakukan salah satunya oleh Mikos (1993) yang menghasilkan komposit dengan porositas 70%. Porositas ini kurang dari porositas tulang cancellous 75-95%. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membentuk komposit dengan porositas tinggi dan mengetahui pengaruh penambahan NaCl serta tekanan kompresi terhadap karakteristik komposit tersebut. Komposit berpori tinggi telah dibuat dari polikaprolakton (PCL) dan nanohidroksiapatit dengan pelarut kloroform. Metode yang digunakan yaitu solvent casting dan particulate leaching dengan variasi rasio massa NaCl/PCL dan tekanan kompresi. Komposit tersebut diuji porositas, dan kemampuannya dalam mengabsorpsi air, serta dilakukan analisis struktur mikro dan ukuran pori menggunakan SEM. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rasio massa NaCl/PCL dan tekanan kompresi menghasilkan komposit dengan nilai porositas rentang 80,06-98,89% dan pori dengan ukuran 1,503-140,911 µm. Komposit terbaik merupakan komposit dengan porositas yang sesuai dengan porositas tulang cancellous serta memiliki kemampuan absorpsi air yang paling tinggi yaitu diperoleh dari rasio massa NaCl/PCL sebesar 13/1 dengan tekanan kompresi 10 MPa yang memiliki nilai porositas 85,85% dan kemampuan absorpsi air 178,55%. Kata kunci: Absorpsi, hidroksiapatit, komposit, polikaprolakton, , porositas.

A very severe fractures, such as bone defect, are still a problem in the medical field. Current healing methods, using the body parts of patients, donors, and metals as implants still have a negative impact. In the present, composites are being developed to regenerate bone. Various studies have been carried out by Mikos (1993) which produced composites with 70% porosity. This porosity is less than cancellous bone porosity of 75-95%. Therefore, this study was conducted to form a composite with high porosity and to know the effect of adding NaCl and compression pressure on the characteristics of the composite. Highly porous composites that can support bone regeneration processes had been made from polycaprolactone and nano-hydroxyapatite with chloroform as solvent. To obtain a high porosity composite, NaCl was used as porogen agent. The method that used is solvent casting and particulate leaching with varying the NaCl/PCL mass ratio and compression pressure. The composite's porosity and its ability to absorp water is measured, then analyzed by SEM to see the microstructure and measure its pore size. The results shown that the NaCl/PCL mass ratio and compression pressure produces the composite with porosity values in the range 80,06-98,89% and pore with a range size of 1,503-140,911 µm. The best composite' has porosity that suitables with cancellous bone porosity and highest water absorption capabilities' is composites with 13/1 NaCl/PCL mass ratio and used 10 MPa compression pressure which has porosity value at 85.85% and water absorption ability is 178,55%. Keywords: Absorption, composite, polycaprolactone, porogen agent, porosity.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-intansitih-11157