Pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh suatu bank, besar atau kecil, bukanlah karena kerugian yang dideritanya, melainkan lebih kepada ketidakmampuan bank memenuhi kebutuhan likuiditasnya.Tingkat likuiditas suatu bank mencerminkan sampai seberapa jauh suatu bank dapat mengelola dananya dengan sebaik-baiknya. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan likuiditas dan untuk menilai kinerja keuangan suatu bank syariah adalah FDR (Financing to Deposit Ratio). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2003-2011”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun data dalam penelitian ini berupa data triwulanan sebanyak 36 item, dari triwulan pertama 2003 sampai dengan triwulan empat 2011. Data diperoleh dari website resmi Bank Muamalat Indonesia berupa laporan keuangan serta laporan moneter Bank Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Finance (NPF) dan Tingkat Inflasi secara bersama-sama mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan koefisien determinasi R2 sebesar 51,2%, sedangkan sisanya 48,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara parsial hanya Non Performing Finance (NPF) dan Tingkat Inflasi yang signifikan mempengaruhi Financing to Deposit Ratio (FDR) sedangkan Pembiayaan bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) tidak signifikan mempengaruhi FDR, hal tersebut disebabkan karena volume pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Muḍārabah dan musyarakah) lebih kecil dari pada volume pembiayaan yang disalurkan melalui prinsip jual beli yaitu (murabahah, salam,istishna) pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Kata kunci : Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Finance (NPF),Tingkat Inflasi dan Financing to Deposit Ratio (FDR).

The main trigger of bankrupcy which suffered by either bank, large or small, is not because of their bankrupcy, but it is because of their inability to tulltil liquidity needs. Liquidity of bank reflects how extent a bank can manage their funds the best. One of ratio which use to measure the liquidity ability and financial performance of islamic banks is Financing to Deposit Ratio (FDR). This research aims to determine how much influence Profit Sharing Financing, Non Performing Financing (NPF) and inflation to Financing to Deposit Ratio (FDR) of Bank Muamalat Indonesia period 2003-2011. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The data in this study is from quartely data amount 36 items, from first quarter 2003 to fourth quarter 2011.Data obtained from the official website of Bank Muamalat Indonesia in the form of monetary financial statements and reports of Bank Indonesia. The results of this study is the profit sharing financing, Non-Performing Finance (NPF) and the inflation rate explain its effect on Financing to Deposit Ratio (FDR) simulltaneously with a coefficient of determination R2 is 51.2%, while the remaining 48.8% are affected by other variables which not examined in this study. Only Non-Performing Finance (NPF) and the inflation rate have a significant effect Financing to Deposit Ratio (FDR) partially, while profit sharing financing (mudaraba and musharaka) did not significantly affect the FDR, it is because the volume of financing with the principle of profit sharing (Mudarabah and Musharaka ) is smaller than the volume of funding by the principle of buying and selling (murabaha, salam, istishna) at Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Keywords: Profit Sharing,Non Performing Financing (NPF), Inflation and the Financing to Deposit Ratio (FDR).

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-elzamauduh-4411