Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pengaruh Penambahan Abu Batok Kelapa Sawit Dan Aspal Emulsi Terhadap Daya Dukung Tanah Lempung Pada Struktur Perkerasan Kaku
Morin Morissa Lumbantoruan (2022) | Tesis | -
Bagikan
Ringkasan
Stabilisasi tanah merupakan suatu cara untuk memperbaiki sifat-sifat tanah baik dengan cara mekanis maupun dengan menambahkan suatu bahan tambah pada tanah tersebut, dengan tujuan untuk menaikkan kekuatan atau daya dukung tanah dasar terhadap konstruksi yang dibangun diatasnya. Tanah dasar dengan daya dukung yang buruk dapat berdampak pada konstruksi diatasnya yang dapat menyebabkan kerusakan maupun keruntuhan kosntruksi. Pada penelitian ini, jenis tanah yang distabilisasi merupakan jenis tanah lempung. Perbaikan tanah dasar ini dengan cara menambahkan bahan addictive pada tanah lempung menggunakan abu batok kelapa sawit dan aspal emulsi dengan kadar abu batok kelapa sawit 8% sebagai variabel terikat dan aspal emulsi 3%, 6%, 9%, dan 12%. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendapatkan kadar campuran yang optimum sebagai bahan stabilisasi. Berdasarkan pengujian, kadar campuran optimum adalah abu batok kelapa sawit 8% + aspal emulsi 9%. Penambahan bahan addictive ini dapat menurunkan persentase kadar air hingga sebesar 14,19%, index plastis sebesar 75,32%, serta meningkatkan daya dukung tanah dasar melalui pengujian CBR unsoaked dan soaked dengan persentase peningkatan masing-masing hingga sebesar 114,15% pada masa pemeraman 14 hari dan 211,1% pada masa perendaman 4 hari setelah diperam 14 hari dari daya dukung tanah asli. Dengan persentase optimum yang didapatkan yaitu Abu batok Kelapa Sawit sebesar 8% dan Aspal Emulsi sebesar 9% dihitung tebal pelat pada perkerasan kaku sebelum dan sesudah distabilisasi yaitu sebesar 27,982 cm sebelum distabilisasi dan sebesar 27,551 cm setelah distabilisasi. Selanjutnya dianalisis besar penurunan yang terjadi pada tanah sebelum dan sesudah distabilisasi yaitu masing-masing sebesar 28,70 cm dan 19,603 cm. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang dilakukan, bahan additive tersebut telah memenuhi standar untuk dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis pada tanah lempung dan dapat digunakan sebagai bahan material stabilisasi subgrade , dapat mengurangi penurunan yang terjadi akibat beban lalu lintas, namun untuk perubahan tebal pelat tidak terjadi perubahan yang signifikan. Kata Kunci: Stabilisasi, Daya_Dukung_Tanah Dasar, Abu_Batok_Kelapa_Sawit, Aspal_Emulsi, Perkerasan_Kaku.
Ringkasan Alternatif
Soil stabilization is a method to improve soil properties either by mechanical means or by adding another material to the soil with the purpose is to increase the strength or bearing capacity of the subgrade to the construction built on it. Subgrade with low bearing capacity can cause damage or collapse of construction above it. In this study, the type of stabilized soil is clay. Repairing this subgrade by adding addictive material to the clay using palm shell ash and asphalt emulsion with 8% of palm shell ash content as a dependent variable and emulsion asphalt of 3%, 6%, 9%, and 12% as an independent variable. The purpose of this step is to get the optimum mixture content as a stabilizing agent. Based on testing, the optimum mixture content is 8% palm shell ash+9% emulsion asphalt. The addition of this addictive material can reduce water content by 14,19%, plastic index by 75,32%, and increase the bearing capacity of subgrade through CBR testing of unsoaked and soaked respectively each of 114.15% during the curing period of 14 days and 211.1% during soaking of 4 days after curing period of 14 days. Based on the result of testing, this addictive material can be used as a stabilizing material. With the optimum percentage obtained is Palm Shell Ash of 8% and Asphalt Emulsion of 9%, the thickness of the plate on the rigid pavement before and after stabilization is calculated, which is 27,982 cm before stabilization and 27,551 cm after stabilization. Furthermore, the amount of settlement that occurred in the soil before and after stabilization was analyzed, are 28,70 cm and 19,603 cm, respectively. Based on the results of the tests and analyses carried out, the additive material can improve the physical and mechanical properties of clay and can be used as a subgrade stabilization material, it can reduce the decline that occurs due to traffic loads but there is no significant change in plate thickness of rigid pavement. Keywords: Stabilize, Soil_Bearing_Capacity, Palm_Shell_Ash, Asphalt_Emulsion, Rigid_Pavement.
Sumber