Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki potensi yang cukup besar di Negara Indonesia yang pengelolaan keuangannya masih kurang sesuai dengan yang diharapkan yang menyebabkan Kota Tasikmalaya selalu mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dimana salah satunya yang selalu menjadi kendala dari permasalahan tersebut yaitu dalam pengelolaan aset tetap terutama dalam hal sertifikasi aset, dimana hal tersebut merupakan bagian dari penatausahaan aset tetap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penatausahaan aset tetap terhadap kewajaran laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan instrumen penelitian berupa penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 35 SKPD di wilayah Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan jumlah responden sebanyak 70 responden, data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Software SPSS 22 dengan model pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penatausahaan aset tetap berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kewajaran laporan keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya yaitu sebesar 60% dan 40% lagi sisanya diperngaruhi oleh faktor lain diluar penatausahaan aset tetap Pemerintah Kota Tasikmalaya. Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu Pemerintah Kota Tasikmalaya diharapkan dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan pelaksanaan penatausahaan aset tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta meningkatkan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan agar informasi keuangan yang dihasilkan dapat menjadikan Pemerintah Kota Tasikmalaya mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian, sehingga bisa menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam mengambil kebijaksanaan untuk terus meningkatkan dan mengembangkan daerahnya di masa yang akan datang. Kata Kunci: Penatausahaan Aset Tetap, Kewajaran Laporan Keuangan.

Tasikmalaya City is one of the cities in West Java that has considerable potential in the State of Indonesia whose financial management is still less in line with the expected cause of Tasikmalaya City always get a Reasonable with Exception (WDP) opinion from the Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), where one The only thing that is always a constraint of the problem is in the management of fixed assets, especially in the case of certification of assets, which is part of the administration of fixed assets. This study aims to determine how much influence the administration of fixed assets to the fairness of financial Statement. This research was conducted using descriptive method with research instrument in the form of questionnaire distribution. The distribution of questionnaires was done to 35 SKPD in Tasikmalaya City Government area with the number of respondents as much as 70 respondents, the data obtained then processed by using SPSS 22 software with hypothesis testing model using simple regression analysis. The results showed that the administration of fixed assets had a positive and significant effect on the fairness of the financial statement of Tasikmalaya City Government by 60% and the remaining 40% was influenced by other factors outside the administration of the Tasikmalaya City fixed assets asset. The implication of this research result is Tasikmalaya City Government is expected to maintain or even improve the implementation of fixed asset management in accordance with the prevailing regulations, as well as improve the ability in preparing financial statements so that the financial information produced can make Tasikmalaya City Government get unqualified opinion, Become a reference for Tasikmalaya City Government in taking policy to continuously improve and develop the region in the future. Keywords: Fixed Assets Administration, Reasonableness of Financial Statement.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-titimpatim-7383