ABSTRAK Pada dasarnya usaha yang dilakukan bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Dana dari beberapa sumber yang dapat dihimpun tersebut kemudian oleh bank dialokasikan kembali dalam berbagai bentuk aktiva untuk mendapatakan pendapatan. Sumber pendapatan bank didapatkan dari Jual beli, Bagi hasil, dan pendapatan komisi dalam hal ini pendapatan komisi pun bisa menjadi pendapatan yang cukup tinggi dalam prosentase pendapatan secara keseluruhan bila bank dapat mengelola pendapatan komisi dengan baik. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan komisi terhadap rentabilitas yang diwakili oleh ratio return on assets. Dari hasil penelitian pada PT. Bank Jabar Syariah Cabang Bandung diketahui bahwa perkembangan pendapatan komisi dari bulan September 2001 sampai Desember 2001 relatif konstan. Kenaikan terjadi pada Januari 2002 hingga mencapai 19,04% dan mencapai titik tertinggi pada Februari 2002 hingga mencapai 23,11. Setelah mencapai titik tertinggi pendapatan komisi terhadap pendapatan operasional cenderung menurun dan mengalami penurunan yang drastis pada bulan Januari 2003. Namun pada bulan Mei 2003 mulai ada peningkatan walaupun tidak terlalu tinggi hingga mencapai 17,54%. Pada periode Mei 2003 sampai Desember 2003 pendapatan komisi relatif stabil, setelah itu pendapat komisi mengalami penurunan kembali. Untuk tingkat rentabilitas dalam beberapa bulan mengalami penurunan hingga dibawah nol. Hal ini dikarenakan pada saat itu PT. Bank Jabar Syariah mengalami kerugian yang salah satu sebabnya adalah penurunan pendapatan atas bagi hasil. Dari hasil analisa dengan menggunakan software SPSS menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat hubungan negatif secara signifikan dari tingkat prosentase pendapatan komisi dengan pendapatan operasional terhadap tingkat rentabilitas dapat diterima kebenarannya. Korelasi antara pendapatan komisi terhadap rentabilitas menunjukkan hubungan negatif yang sedang dan hubungan yang memadai, karena memiliki nilai koefisien korelasi sebasar -0.476. Nilai koefisien determinasi sebesar 0.226, hal ini berarti sekitar 22.6% tingkat rentabilitas (Return on Assets) dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan komisi. Sedangkan 77.4% sisanya dijelaskan oleh sumber-sumber pendapatan dari pendapatan bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah, keuntungan atas kontrak jual-beli (al bai'), hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina. Diharapkan PT. Bank Jabar Syariah cabang Bandung dapat mengelola pendapatan komisi dan menekan biaya-biaya yang ditimbulkan dari produk-produk yang menimbulkan pendapatan komisi. Untuk itu dharapkan PT. Bank Jabar Syariah cabang Bandung dapat meningkatkan pendapatan-pendapatan lainnya selain pendapatan komisi, seperti pendapatan atas bagi hasil dan atas jual-beli.

ABSTRAK Pada dasarnya usaha yang dilakukan bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Dana dari beberapa sumber yang dapat dihimpun tersebut kemudian oleh bank dialokasikan kembali dalam berbagai bentuk aktiva untuk mendapatakan pendapatan. Sumber pendapatan bank didapatkan dari Jual beli, Bagi hasil, dan pendapatan komisi dalam hal ini pendapatan komisi pun bisa menjadi pendapatan yang cukup tinggi dalam prosentase pendapatan secara keseluruhan bila bank dapat mengelola pendapatan komisi dengan baik. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan komisi terhadap rentabilitas yang diwakili oleh ratio return on assets. Dari hasil penelitian pada PT. Bank Jabar Syariah Cabang Bandung diketahui bahwa perkembangan pendapatan komisi dari bulan September 2001 sampai Desember 2001 relatif konstan. Kenaikan terjadi pada Januari 2002 hingga mencapai 19,04% dan mencapai titik tertinggi pada Februari 2002 hingga mencapai 23,11. Setelah mencapai titik tertinggi pendapatan komisi terhadap pendapatan operasional cenderung menurun dan mengalami penurunan yang drastis pada bulan Januari 2003. Namun pada bulan Mei 2003 mulai ada peningkatan walaupun tidak terlalu tinggi hingga mencapai 17,54%. Pada periode Mei 2003 sampai Desember 2003 pendapatan komisi relatif stabil, setelah itu pendapat komisi mengalami penurunan kembali. Untuk tingkat rentabilitas dalam beberapa bulan mengalami penurunan hingga dibawah nol. Hal ini dikarenakan pada saat itu PT. Bank Jabar Syariah mengalami kerugian yang salah satu sebabnya adalah penurunan pendapatan atas bagi hasil. Dari hasil analisa dengan menggunakan software SPSS menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat hubungan negatif secara signifikan dari tingkat prosentase pendapatan komisi dengan pendapatan operasional terhadap tingkat rentabilitas dapat diterima kebenarannya. Korelasi antara pendapatan komisi terhadap rentabilitas menunjukkan hubungan negatif yang sedang dan hubungan yang memadai, karena memiliki nilai koefisien korelasi sebasar -0.476. Nilai koefisien determinasi sebesar 0.226, hal ini berarti sekitar 22.6% tingkat rentabilitas (Return on Assets) dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan komisi. Sedangkan 77.4% sisanya dijelaskan oleh sumber-sumber pendapatan dari pendapatan bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah, keuntungan atas kontrak jual-beli (al bai'), hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina. Diharapkan PT. Bank Jabar Syariah cabang Bandung dapat mengelola pendapatan komisi dan menekan biaya-biaya yang ditimbulkan dari produk-produk yang menimbulkan pendapatan komisi. Untuk itu dharapkan PT. Bank Jabar Syariah cabang Bandung dapat meningkatkan pendapatan-pendapatan lainnya selain pendapatan komisi, seperti pendapatan atas bagi hasil dan atas jual-beli.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-s1-2004-nitasulise-738