Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris hubungan antara prediksi kebangkrutan dengan model Ohlson score terhadap return saham. Penelitian menggunakan sampel perusahaan subsektor tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI tahun 2017–2020. Jumlah sampel sebanyak 48 sampel yang terdiri dari 12 perusahaan yang dipilih dengan teknik purposive sampling selama 4 tahun pengamatan. Teknik analisis data menggunakan uji regresi data panel dengan menggunakan SPSS 25 dan Eviews 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan dengan model Ohlson score berpengaruh terhadap return saham. Hal ini memberi implikasi bahwa perusahaan yang mengalami kebangkrutan akan berpengaruh pada return saham dan begitu pula sebaliknya. Hal ini menjadi penting diperhatikan oleh investor sebelum melakukan pembelian saham di bursa. Kata Kunci: Kesulitan Keuangan, Ohlson Score, Return Saham.

This study aims to provide empirical evidence of the relationship between bankruptcy prediction with the Ohlson score model on stock returns. The study used a sample of textile and garment sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017–2020. The number of samples is 48 samples consisting of 12 companies selected by purposive sampling technique for 4 years of observation. The data analysis technique used panel data regression test using SPSS 25 and Eviews 10. The results showed that the prediction of bankruptcy with the Ohlson score model had an effect on stock returns. This implies that companies experiencing bankruptcy will have an effect on stock returns and vice versa. This is important for investors to pay attention to before buying shares on the stock exchange. Keywords: Financial Distress, Ohlson Score, Stock Return.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-silvannyar-13882