Dalam rekayasa beton, penambahan material bisa juga disebut sebagai bahan tambah ataupun bahan pengganti. Bahan tambah ataupun bahan pengganti merupakan bahan campuran beton selain semen, air, dan agregat. Pada penelitian ini akan digunakan penambahan pasir besi dengan mengurangi proporsi agregat halus. Selain penambahan material bahan campuran beton, pada penelitian ini juga akan dilakukan metode pelaksanaan induksi elektromagnetik pada pasir besi sebelum dicampurkan ke dalam campuran beton. Proses induksi elektromagnetik pada pasir besi dengan kuat arus 5 A menghasilkan gaya magnet sebesar 0,04 N pada setiap partikel besi,, adapun gaya magnet akhir setelah beton diuji adalah sebesar 0,03 N. Pengaruh penggunaan pasir besi hasil induksi elektromagnetik ditemukan pada uji bobot isi beton segar dengan kenaikan sebesar 2,48%, sedangkan pada uji tekan beton keras dihasilkan kenaikan sebesar 0,46% pada umur 7 hari, dan penurunan sebesar 1,82% dan 9,81%. Pada uji kuat tarik tidak lansung beton keras dihasilkan kenaikan pada umur14 hari sebesar 3,65%, dan penurunan pada umur 7 dan 28 hari masing-masing sebesar 4,08% dan 2,83%, pada kuat lentur beton keras dihasilkan kenaikan pada umur 7, 14, dan 28 hari masing-masing sebesar13,7 %;13,94 %; dan 20,9%. Prosentase pengaruh tersebut merupakan hasil perbandingan dengan benda uji yang ditambahkan pasir besi dengan prosentase yang sama tanpa melalui proses induksi elektromagnetik. Adapun pengaruh penambahan pasir besi dengan induksi elektromagnetik memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap sifat mekanis beton pada perbandingannya dengan benda uji tanpa penambahan pasir besi. Kata kunci : induksi elektromagnetik, pasir besi, nilai rata-rata, berat isi beton segar, kuat tekan, kuat tarik tidak langsung, kuat lentur

In concrete engineering, additional material can also be referred to as the added material or replacement material. The added material or replacement material is a material other than cement concrete mix, water, and aggregates. In this study the addition of iron sand will be used to reduce the proportion of fine aggregate. Besides the addition of a mixture of concrete material, in this study will also be done on the electromagnetic induction method of implementation prior to the iron sand mixed into the concrete mix. Electromagnetic induction process in the iron sand generates of magnetic force of 0.04 N on each particle of iron before the sand, while the magnetic force after the end of the concrete is tested at 0.03 N. Influence the use of iron sand found on the electromagnetic induction test weight of the contents of the fresh concrete with an increase of 2.48%, while the hard concrete test press produced an increase of 0.46% at the age of 7 days, and a decrease of 1.82% and 9, 81%. On the tensile strength test of concrete hard not directly generated by the increase in 14 days 3.65%, and decreased at the age of 7 and 28 days respectively by 4.08% and 2.83%, the flexural strength of concrete produced strong gains in life 7, 14, and 28 days respectively around 13, 7%, 13.94% and 20.9%. Percentage effect is the result of comparison with specimens of iron sand is added to the same percentage without going through the process of electromagnetic induction. The effect of the addition of iron sand by electromagnetic induction a significant influence on the mechanical properties of concrete in comparison with specimens without the addition of iron sand. Key words: electromagnetic induction, iron sand, the average value, the unit weight of fresh concrete, compressive strength, indirect tensile strength, flexural strength

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-firmansyah-3430