Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PENGARUH PREMI GAGAL DITERIMA (KERUGIAN PIUTANG PREMI) TERHADAP PEROLEHAN LABA PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)
BRANCH OFFICE BANDUNG BARAT
RINA WARGANA (2006) | Skripsi | Akuntansi , Akuntansi , Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
Seperti yang diketahui bahwa kegiatan perusahaan asuransi sebagai lembaga keungan adalah melakukan perhimpunan dana untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat. Penghimpunan dana yang dilakukan perusahaan asuransi dalam bentuk premi yang diterima dari nasabahnya. Sedangkan upaya penyaluran kembali dana tersebut dalam bentuk investasi pada berbagai instrumen investasi.
Semakin banyak premi terbayar dan terkumpul, maka kesempatan investasipun akan bertambah, dan seiring penambahan kesempatan tersebut, peluang untuk memperoleh laba usaha pun semakin bertambah.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara premi gagal diterima (kerugian piutang premi) terhadap perolehan laba perusahaan asuransi khususnya PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Brance office. Hipotesis yang penulis tetapkan adalah terdapat pengaruh premi gagal diterima (kerugian piutang premi) terhadap perolehan laba pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Brance office.
Berdasarkan hasil perhitungan menyimpulkan bahwa variasi laba yang diperoleh dijelaskan oleh hubungan antara laba (Y) dan premi gagal diterima (X) hanya sebesar 86,49% saja. Berarti 13.51% (100%-86,49%) variasi laba dijelaskan oleh faktor lain, seperti pendapatan premi dan pendapatan komisi reasuransi. Derajat hubungan kedua variabel diatas adalah sebesar -0.93, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat, dan berdasarkan uji signifikansi yang dilakukan penulis, disimpulkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara signifikan premi gagal diterima (kerugian piutang premi) berpengaruh dengan perolehan laba.
Ringkasan Alternatif
Seperti yang diketahui bahwa kegiatan perusahaan asuransi sebagai lembaga keungan adalah melakukan perhimpunan dana untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat. Penghimpunan dana yang dilakukan perusahaan asuransi dalam bentuk premi yang diterima dari nasabahnya. Sedangkan upaya penyaluran kembali dana tersebut dalam bentuk investasi pada berbagai instrumen investasi.
Semakin banyak premi terbayar dan terkumpul, maka kesempatan investasipun akan bertambah, dan seiring penambahan kesempatan tersebut, peluang untuk memperoleh laba usaha pun semakin bertambah.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara premi gagal diterima (kerugian piutang premi) terhadap perolehan laba perusahaan asuransi khususnya PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Brance office. Hipotesis yang penulis tetapkan adalah terdapat pengaruh premi gagal diterima (kerugian piutang premi) terhadap perolehan laba pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Brance office.
Berdasarkan hasil perhitungan menyimpulkan bahwa variasi laba yang diperoleh dijelaskan oleh hubungan antara laba (Y) dan premi gagal diterima (X) hanya sebesar 86,49% saja. Berarti 13.51% (100%-86,49%) variasi laba dijelaskan oleh faktor lain, seperti pendapatan premi dan pendapatan komisi reasuransi. Derajat hubungan kedua variabel diatas adalah sebesar -0.93, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat, dan berdasarkan uji signifikansi yang dilakukan penulis, disimpulkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara signifikan premi gagal diterima (kerugian piutang premi) berpengaruh dengan perolehan laba.