Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pengaruh Tanah Dasar Yang Distabilisasi Dengan Kalsit Dan Aspal Emulsi Untuk Struktur Perkerasan Kaku
Pagit Juni Sartika Br Tarigan (2022) | Tesis | -
Bagikan
Ringkasan
Perbaikan tanah asli sebagai subgrade telah banyak sekali dilakukan salah satunya dengan stabilisasi tanah. Stabilisasi tanah ini bertujuan untuk mengubah sifat fisis dan mekanis suatu tanah asli dengan cara mencampur bahan-bahan tertentu. Tanah yang diuji merupakan tanah yang bersifat lempung. Pada pengujian ini, bahan stabilisasi yang dipilih adalah kalsit dan aspal emulsi. Kadar campuran tanah asli yang akan distabilisasi adalah dengan menggunakan kalsit sebesar 6%, 9%, 12%, 15%, 18%, dan 8% aspal emulsi sebagai variabel terkunci. Stabilisasi ideal berada pada campuran 6% kalsit dan 8% aspal emulsi. Berdasarkan percobaan hasil plastisitas index tanah stabilisasi memiliki presentase penurunan sebesar 81% dari tanah asli. Kadar air yang diperoleh dari stabilisasi tanah tersebut juga menurun dengan nilai diantara 25% hingga 30%. Berat isi kering pada tanah stabilisasi ini adalah sebesar 1,4 gr/cm3. Selain itu, dilakukan juga pengujian CBR secara Soaked dan Unsoaked dengan waktu peram 0, 3, 7, 14 hari untuk Unsoaked dan waktu rendam 4 hari untuk Soaked. Nilai CBR yang diperoleh dari stabilisasi tersebut mengalami presentase peningkatan sebesar 120% untuk Unsoaked dan 211% untuk Soaked dari persen tanah asli. Nilai modulus resilien yang diperoleh pada penelitian ini juga mengalami peningkatan. Pada variasi ideal, nilai modulus resilien adalah sebesar 76,394 MPa. Berdasarkan hasil pengujian, tebal struktur perkerasan kaku untuk tanah asli adalah 28 cm dan tanah stabilisasi sebesar 27 cm. Penurunan tanah dapat ditinjau dengan menggunakan program Plaxis. Dimana total penurunan tanah asli sebesar 33,7 cm dan tanah stabilisai 25,5 cm. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, campuran kalsit dan aspal emulsi dapat dipakai sebagai salah satu bahan untuk meningkatkan kekuatan tanah dasar. Kata Kunci: Stabilisasi, Tanah_Dasar, Perkerasan_Kaku, Kalsit, Aspal_Emulsi.
Ringkasan Alternatif
Many improvements to the soft soil as a subgrade have been carried out, one of which is soil stabilization. This soil stabilization aims to change the physical and mechanical properties of an soft soil by mixing certain materials. The soil being tested is soft soil. In this experiment, the stabilizing materials chosen were calcite and asphalt emulsion. The content of the soft soil mixture to be stabilized was using calcite at 6%, 9%, 12%, 15%, 18%, and 8% asphalt emulsion as a locked variable. The ideal stabilization is in a mixture of 6% calcite and 8% asphalt emulsion. Based on the experiment, the results of the plasticity index of stabilized soil have a percentage reduction of 81% from the soft soil. The moisture content obtained from soil stabilization also decreases with a value between 25% and 30%. The dry weight of the stabilized soil is 1.4 gr / cm3. Also, CBR testing for Soaked and Unsoaked was also carried out with a duration of 0, 3, 7, 14 days for Unsoaked, and 4 days soaking time for Soaked. The CBR value obtained from the stabilization experienced an increase of 120% for Unsoaked and 211% for Soaked from the percent of the soft soil. The resilient modulus values obtained in this study also increased. In the ideal variation, the resilient modulus value is 76.394 MPa. Based on the test results, the thickness of the rigid pavement structure for the soft soil is 28 cm and the stabilized soil is 27 cm. Soil subsidence can be reviewed using the Plaxis program. Where the soft soil subsidence was 33,7 cm and stabilized soil was 25,5 cm. Based on these results, a mixture of calcite and asphalt emulsion can be used as a material to increase the strength of the subgrade soil. Keywords: Stabilization, Subgrade, Rigid_Pavement,Calcite, Asphalt_Emulsion.