Dalam setiap perusahaan, terutama perusahaan yang telah go public, investor merupakan tulang punggung guna terus menjalankan dan bahkan mengembangkan kegiatan perusahaan. Dengan adanya investor, perusahaan dapat lebih mudah untuk mengembangkan perusahaan khususnya dalam hal keuangan. Pada era perdagangan yang semakin pesat pada saat ini, banyak perusahaan yang terus meningkatkan kinerjanya guna mendapatkan investor bagi perusahaannya. Keterkaitan investor sangat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan dengan mengacu kepada Tingkat Pengembalian Asset, Rasio Hutang dan Harga Saham. Penurunan daya beli negara-negara industri dunia seperti Amerika dan Eropa serta fluktuasi harga komoditi-komoditi energi dan logam, memberikan dampak negatif terhadap perusahaan-perusahaan khususnya pada sektor pertambangan yang ada di Indonesia.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada 6 perusahaan yang terdaftar di BEI dengan menggunakan pooled data sebanyak 30 data. Analisis dilakukan dengan menggunakan Analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, uji koefisien korelasi pearson, uji koefisien determinasi dan pengujian hipotesis (uji t) dengan bantuan penggunaan SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengembalian Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Sedangkan Rasio Hutang berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

In every company, especially companies that have gone public, investors is the backbone in order for continue to run and even develop the company's activities. With the investor, the company may be easier to develop the company, especially in financial terms. In this era of rapidly increasing trade at this time, many companies continue to improve its performance in order to get investors for his company. Linkage investors are pushing companies to improve financial performance with reference to the Return on Assets, Debt Ratio and Stock Price. A decrease in the purchasing power of the world's industrialized countries such as America and Europe as well as fluctuations in the price of energy commodities and metals, a negative impact on firms, especially in the mining sector in Indonesia. The method used in this research is descriptive and verification with quantitative approach. The study was conducted at six companies listed on the Stock Exchange using the data pooled as many as 30 data. Analyses were performed using multiple regression analysis, the classical assumption test, Pearson correlation coefficient test, test determination coefficient and hypothesis testing (t-test) with the help of the used SPSS 16.0 for Windows. Based on the research results Return on Asset doesnÂ’t has significant effect on stock price. While the debt ratio significantly influence the stock price.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-niaapriani-34695