Kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan itu memerlukan suatu pemberdayaan terhadap aparatur Negara. Faktor manusia merupakan modal utama yang perlu diperhatikan dalam suatu pemerintahan. karena bagaimanapun juga keberhasilan suatu organisasi pemerintahan dalam mencapai suatu tujuan di tentukan oleh kualitas dan kemampuan aparatur yang berada di dalamnya. Permasalahan yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat bahwa pelaksanaan pengembangan aparatur melalui diklat, mutasi, promosi, insentif serta teguran dan hukuman belum optimal.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengembangan aparatur menurut Irawan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia yang menyatakan bahwa pengembangan aparatur dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) dan Pendidikan Non Diklat yang meliputi promosi, mutasi insentif, teguran dan hukuman.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi pustaka, studi lapangan dan observasi serta melakukan wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah aparatur Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat. Penentuan Informan dengan menggunakan teknik Purposive.Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pengembangan aparatur di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat masih kurang hal ini didasarkan masih ada aparatur yang dianggap belum dapat mengikuti program pengembangan pendidikan dan pelatihan tersebut diakibatkan oleh karena ketidaksesuaian jabatan/pekerjaan yang dimiliki. Pelaksanaan Promosi Jabatan di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat belum melihat aspek prestasi kerja hal ini ditunjukan masih ada aparatur yang prestasi kerjanya rendah tapi di promosikan

The smooth operation of a government that requires the development and implementation of an empowerment of the State apparatus. This is very important because after the success of a government organization in achieving a goal is determined by the quality and ability of personnel who are in it. Apparatus empowerment is one of the proper strategies to improve the quality of personnel resources.The theory used in this research is the development of the theory of empowerment apparatus apparatus consisting of education and training (training) and Education Non Training which includes promotion, transfer incentives, reprimands and punishment. This theory is based on the theory Irawan.The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The data collection techniques were performed in this study is literature, field studies and observations and interviews. Informants in this study is the apparatus of the Regional Employment Board of West Java Province. Informants determination using purposive technique.Based on the results of the research, apparatuses Empowerment through expansion apparatus in District Civil Service Agency of West Java still lack this apparatus is based still considered not been able to follow the development of education and training programs such as caused by the incompatibility of the department / job you have. West Java Province have not seen the performance aspects of this apparatus have shown that the performance is still low but in promoting his work. Mutations in the Civil Service Agency of West Java Province was good this mutation is based on the implementation in accordance with the mechanism set. Incentives given to apparatus in Civil Service Agency of West Java Province has not been shown in this case just the incentive to heavy work.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-muhammadar-31907