Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pengembangan Aplikasi Pengenalan Koleksi Batu ARTEFAK Menggunakan Marker Dengan Teknologi Multitouch (Studi Kasus Museum Geologi Bandung)
Muhammad Rafiq Zafir NIM. (2016) | Skripsi | Teknik Informatika
Bagikan
Ringkasan
Museum Geologi Bandung adalah salah satu sarana pendidikan, objek pariwisata dan penyedia berbagai sumber informasi geologi. Terdapat beberapa media penyampaian informasi yang digunakan, yaitu media visual, media audio visual dan aplikasi interaktif. Dari ketiga media tersebut memiliki kekurangan yaitu membutuhkan penggunaan tempat yang cukup luas dan aplikasi interaktif yang ada di museum geologi hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna sehingga pengunjung harus antri untuk mencoba aplikasi interaktif tersebut. Salah satu solusi untuk mengurangi masalah tersebut yaitu menerapkan teknologi multitouch yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol aplikasi grafis dengan beberapa sentuhan. Metode pembuatan multitouch menggunakan teknik Rear Diffused Illumination (Rear-DI), dimana metode ini memanfaat sinar inframerah yang diletakan dibawah dan diarahkan ke layar sentuhan. Pantulan inframerah dari sentuhan atau marker pada layar sentuhan akan dibaca oleh kamera yang telah dilengkapi oleh filter inframerah, lalu dilakukan proses image processing menggunakan perangkat lunak tambahan Reactivision yang menghasilkan data titik kordinat (X,Y), sudut (Angel) dan ID. Data dikirimkan ke aplikasi menggunakan komunikasi protokol TUIO (Tangible User Interface Protocol), namun TUIO menggunakan UDP yang memiliki kelemahan banyak data yang hilang sehingga perlu dikonversikan ke TCP menggunakan FLOSC (Flash OSC) lalu dikirimkan ke aplikasi. Aplikasi ditampilkan ke layar sentuhan menggunakan proyektor sebagai output. Berdasarkan hasil dari pengujian secara fungsionalitas aplikasi ini sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hasil dari uji peforma, aplikasi ini mampu membaca 6 marker dan mendeteksi 20 sentuhan secara bersamaan. Untuk pengembangan kedepannya sebaiknya menggunakan kamera dengan kecepatan lebih dari 30fps dan menggunakan lensa Angle of View yang lebar tetapi bukan lensa yang berjenis fish eye.
Ringkasan Alternatif
Museum Geologi Bandung is one of the means of education, tourism and provider objects of various geological sources of information. There are several delivery media information used in visual media, namely, audio visual media and interactive applications. The third of these media have a deficiency of IE requires the use of a place that is quite extensive and interactive applications that are in the museum of geology can only be used by one individual user so visitors should be lining up to try out the interactive application. One of the solutions to mitigate those problems, namely to apply a multitouch technology allows users to control graphical applications with a few touches. Method of making the multitouch using the technique of Rear Diffused Illumination (Rear-DI), where the benefit from this method of infrared light that is placed below and directed to touch screen. The reflection of infrared touch screen and touch marker will be read by the camera has been equipped by the infrared filter, and then do the process of image processing using additional software Reactivision to generates data point coordinates (X, Y), angle (Angel) and ID. The data is sent to the application using the TUIO Protocol communication (Tangible User Interface Protocol), but uses the UDP TUIO weaknesses much lost data so that needs to be converted to TCP using FLOSC (Flash OSC) and then sent to the application. The application of touch screen is shown to use the projector as output. Based on the results of the test in functionality of this application is already running as expected. The result of the test performance, the application is capable of reading the 6 marker and detect 20 touches simultaneously. For the development of future should use a camera with a speed greater than 30 FPS and use the lens Angle of View that is wide but not a fish eye lens.
Sumber