Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PROSES PEMBUATAN PIPA TIPE AU 14B415H02 DI PT. KAYO SURYA UTAMA BANDUNG
DINDIN SYARIFUDIN (2007) | Skripsi | Teknik Industri , Teknik Industri
Bagikan
Ringkasan
Secara umum kualitas dapat diartikan sebagai keseluruhan tampilan atau karakteristik suatu produk atau jasa yang mendukung kemampuan produk atau jasa untuk memberikan kepuasan. PT. Kayo Surya Utama adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi produk - produk berupa suku cadang (pipa - pipa capillary) untuk pembuatan kulkas dan Air Conditioner (AC), proses produksi pipa ini diproduksi sesuai dengan pesanan konsumen. Perusahaan harus menjaga kepercayaan dan kepuasan konsumen dengan menghasilkan produk pipa yang berkualitas. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan masalah utama yang dihadapi PT. Kayo Surya Utama adalah banyaknya jumlah produk cacat yang terjadi. Hal ini harus segera diatasi agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal, serta dapat mengemat/meminimasi bahan baku, ongkos kerja, dan waktu pembuatan. Untuk meminimasi tingginya jumlah cacat yang terjadi, maka diperlukan suatu alat pengendalian kualitas yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas serta dapat meminimasi jumlah cacat yang terjadi. Six Sigma merupakan sebuah metode pengendalian kualitas produk dengan meminimasi jumlah produk cacat, dengan tujuan untuk menghasilkan produk menuju tingkat kegagalan nol (zero defect) melalui 5 tahapan – tahapan implementasi Six Sigma, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Pada Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan empat tahapan dari lima tahap yang ada dalam metode Six Sigma, yaitu Define, Measure, Analyze, dan Improve. Dari hasil penelitian jumlah cacat terbesar terdapat pada jenis cacat keriput. Berdasarkan hasil pengukuran kapabilitas proses, performansi perusahaan saat ini memiliki nilai DPMO proses sebesar 4437 unit dan nilai Level Sigma proses sebesar 4.15-sigma. Dimana faktor penyebab cacat produk keriput adalah karakteristik material, settingan mesin, alat bending aus, proses pembengkokan serta proses pipe end kurang baik, dan operator kurang teliti. Usulan perbaikan yang diajukan untuk menghindari faktor penyebab cacat diatas antara lain perbaikan penyimpanan bahan baku, perbaikan tempat penyimpanan bahan baku, perawatan serta pemeriksaan mesin yang berkala, pelatihan operator, prosedur pelaksanan dan prosedur pemeriksaan, perbaikan tempat kerja, pengawasan, kedisiplinan, dan pemahaman tentang kualitas terhadap operator.
Ringkasan Alternatif
Secara umum kualitas dapat diartikan sebagai keseluruhan tampilan atau karakteristik suatu produk atau jasa yang mendukung kemampuan produk atau jasa untuk memberikan kepuasan. PT. Kayo Surya Utama adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi produk - produk berupa suku cadang (pipa - pipa capillary) untuk pembuatan kulkas dan Air Conditioner (AC), proses produksi pipa ini diproduksi sesuai dengan pesanan konsumen. Perusahaan harus menjaga kepercayaan dan kepuasan konsumen dengan menghasilkan produk pipa yang berkualitas. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan masalah utama yang dihadapi PT. Kayo Surya Utama adalah banyaknya jumlah produk cacat yang terjadi. Hal ini harus segera diatasi agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal, serta dapat mengemat/meminimasi bahan baku, ongkos kerja, dan waktu pembuatan. Untuk meminimasi tingginya jumlah cacat yang terjadi, maka diperlukan suatu alat pengendalian kualitas yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas serta dapat meminimasi jumlah cacat yang terjadi. Six Sigma merupakan sebuah metode pengendalian kualitas produk dengan meminimasi jumlah produk cacat, dengan tujuan untuk menghasilkan produk menuju tingkat kegagalan nol (zero defect) melalui 5 tahapan – tahapan implementasi Six Sigma, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Pada Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan empat tahapan dari lima tahap yang ada dalam metode Six Sigma, yaitu Define, Measure, Analyze, dan Improve. Dari hasil penelitian jumlah cacat terbesar terdapat pada jenis cacat keriput. Berdasarkan hasil pengukuran kapabilitas proses, performansi perusahaan saat ini memiliki nilai DPMO proses sebesar 4437 unit dan nilai Level Sigma proses sebesar 4.15-sigma. Dimana faktor penyebab cacat produk keriput adalah karakteristik material, settingan mesin, alat bending aus, proses pembengkokan serta proses pipe end kurang baik, dan operator kurang teliti. Usulan perbaikan yang diajukan untuk menghindari faktor penyebab cacat diatas antara lain perbaikan penyimpanan bahan baku, perbaikan tempat penyimpanan bahan baku, perawatan serta pemeriksaan mesin yang berkala, pelatihan operator, prosedur pelaksanan dan prosedur pemeriksaan, perbaikan tempat kerja, pengawasan, kedisiplinan, dan pemahaman tentang kualitas terhadap operator.
Sumber