Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sebagai Pencatu Daya Sistem Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Andri (2020) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Energi surya merupakan energi terbesar yang pemanfaatannya masih belum signifikan di Indonesia. Pada dasarnya, energi surya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada bidang pertanian seperti penggunaannya sebagai catu daya dari alat penyiram tanaman otomatis. Untuk itu penulis mencoba membuat alat untuk mengoptimalkan penggunaan panel surya yang digunakan dalam sistem alat penyiram tanaman otomatis. Pada alat ini, fungsi dari PLTS digunakan untuk mencatu daya pompa dc, mikrokontroller dan sensor. Kemudian yang menjadi objek dari pengujian alat ini yakni arus dan tegangan beban, temperatur dan kelembaban tanah dari tumbuhan bawang daun. Alat penyiraman tanaman otomatis ini akan bekerja ketika pembacaan sensor kelembaban kurang dari 70 %. Kemudian ketika pompa menyala akan terbaca nilai temperatur udara, sensor arus ACS712 dan sensor tegangan dc. Kemudian panel surya yang digunakan tipe polycrystalline dengan menggunakan 4 buah panel yang dirangkai paralel agar dapat mempercepat pengisian baterai. Selanjutnya kebutuhan energi untuk Arduino sendiri yang bekerja selama 24 jam dalam sehari membutuhkan energi sebesar 24 Wh. Sedangkan untuk pompa yang bekerja selama 2 menit dalam sehari membutuhkan energi sebesar 1,77 Wh jika diukur menggunakan alat ukur dan 4,33 Wh jika diukur dengan sensor, sehingga didapatkan total penggunaan energinya sebesar 25,77 Wh untuk pengukuran alat ukur dan 28,33 Wh untuk pengukuran sensor. Untuk luas lahan 0,72 m2 penyimpanan energi yang digunakan yakni baterai 12 V berkapasitas 32 Ah. Baterai tersebut cukup untuk menyimpan energi lebih dari 3 hari. Jika penggunaan luas lahan 100 m2, kebutuhan baterai yang dibutuhkan yakni 1 baterai 32 Ah untuk sehari pemakaian, sedangkan untuk penyimpanan selama 3 hari juga menggunakan 1 baterai 32 Ah. Hasil dari alat ini berupa data yang disimpan kedalam memori card. Kata Kunci: energi surya, optimalisasi, penyimpanan energi, mikrokontroller, sensor.
Ringkasan Alternatif
Solar energy is the biggest energy whose use is still not significant in Indonesia. Basically, solar energy can be used in daily life, especially in agriculture. In agriculture, one of the uses of solar energy as a power supply from automatic plant sprinklers. For this reason, the author tries to make a system to optimize the use of solar panels used in automatic plant sprinklers. In the device, the function of the solar power plant is used to supply DC pumps, microcontrollers and sensors. Then the object to testing the device is temperature and soil moisture of the onion plant. This automatic sprinklers device work when the humidity sensor readings is less then 70 %. Then when the pump starts, it will read the air temperature, current sensor ACS712 and DC voltage sensor. Then the solar panel used is polycrystalline type by using 4 panels arranged in parallel so that it can speed up battery charging. Furthermore, the energy requirements for Arduino it self, which works 24 hours a day, require 24 Wh of energy. As for the pump that works for 2 minutes a day requires energy of 1,77 Wh if measured using a measuring instrument and 4,33 Wh when measured with a sensor, so the total energy usage is 25,77 Wh for the measuring instrument and 28,33 Wh for measuring the sensor. For 0,72 m2 of land the energy save used is a 12 V battery with a capacity of 32 Ah. The battery enough to save energy for more than 3 days. If the use of land area is 100 m2, the required battery needs are 19 batteries with a capacity of 32 Ah for one day of use, while for 3 days storage it takes 56 batteries with a capacity 32 Ah. The result of this device in the form of data that is saved in a memory card. Keywords: solar energy, optimization, energy storage, microcontrollers, sensors.
Sumber