Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pengolahan Air Limbah Industri Makanan Dengan Metode Lumpur Aktif Skala Pilot
Reza Saiful Brri (2019) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Air limbah pada industri makanan, seperti industri tahu pada umumnya memiliki kandungan senyawa organik (BOD dan COD) dengan nilai yang tinggi. Air limbah tersebut memiliki karakteristik parameter COD 1175 mg/L, TSS 615 mg/L, dan pH 5,62 (Dewa dan Idrus, 2017). Hal tersebut dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Oleh karena itu, harus dilakukan pengolahan terhadap parameter tersebut agar dapat dibuang ke lingkungan. Tujuan Menentukan pengaruh laju alir terhadap penurunan kadar COD dan TSS pada unit pengolahan biologi dengan metode lumpur aktif dan Menentukan F/M, beban BOD volumetric, dan beban BOD Loading Rate untuk mengetahui kinerja IPAL di Laboratorium Pengolahan Limbah Industri. Pengolahan air limbah dilakukan secara kontinyu, akan tetapi terlebih dahulu dilakukan proses aklimatisasi secara batch. Aklimatisasi dilakukan dengan memasukkan glukosa sebagai air limbah kedalam lumpur bertujuan agar pemberian umpan memiliki nilai COD yang sama dengan air limbah yang akan diolah. Proses ini dilakukan hingga COD mengalami penurunan secara konstan (steady state) dan MLVSS sudah mencapai lebih dari 2000 mg/l, kemudian dilakukan proses kontinyu dengan cara mengalirkan air limbah secara terus-menerus pada unit ekualisasi, aerasi (lumpur aktif), dan sedimentasi, dengan memvariasikan laju alir, yaitu 1 l/menit, 1,5 l/menit, 2 l/menit, dan 2,5 l/menit. Parameter yang diuji adalah COD, MLVSS, DO, TSS, dan pH. Berdasarkan hasil penelitian pengolahan air limbah industri tahu pada IPAL Laboratorium Pengolahan Limbah Industri pengolahan terbaik terjadi pada laju alir 1 liter/menit yang menghasilkan F/M sebesar 3.2, beban BOD volumetric sebesar 4.45 kg/m3 hari, beban BOD loading rate sebesar 16.46, dan penurunan kadar COD dan TSS sebesar 75% dan 58.82%. Kata Kunci: F/M, Beban BOD Loading Rate, Beban BOD Volumetric, COD, TSS.
Ringkasan Alternatif
Waste water in the food industry, such as tofu industries, generally has high organic compounds (BOD and COD). The wastewater has parameter characteristics of COD 1175 mg / L, TSS 615 mg / L, and pH 5.62 (Dewa and Idrus, 2017). This can cause pollution to the environment. Therefore, processing of these parameters must be done so that it can be disposed of into the environment. Objective Determine the effect of flow rate on decreasing COD and TSS levels in biological processing units with activated sludge method and Determining F / M, volumetric BOD load, and BOD Loading Rate load to determine the performance of WWTP in Industrial Waste Treatment Laboratory. Waste water treatment is carried out continuously, but first a batch acclimatization process is carried out. Acclimatization is done by entering glucose as waste water into the sludge so that the feed has the same COD value as the wastewater to be treated. This process is carried out until COD has been constantly decreasing (steady state) and MLVSS has reached more than 2000 mg / l, then a continuous process is carried out by flowing waste water continuously on the equalization unit, aeration (activated sludge), and sedimentation, by varying the flow rate, which is 1 l / minute, 1.5 l / minute, 2 l / minute, and 2.5 l / minute. The parameters tested were COD, MLVSS, DO, TSS, and pH. Based on the results of research on tofu industry wastewater treatment at WWTP, the best processing industrial waste treatment plant occurs at a flow rate of 1 liter / minute which produces F / M of 3.2, volumetric BOD load of 4.45 kg / m3 days, BOD load loading rate of 16.46, and decrease in COD and TSS levels by 75% and 58.82% Keywords: F/M, BOD Load Loading Rate, BOD Load Volumetric Rate, COD, TSS.