Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pengujian Bakteri Harvest Bac-PH Untuk Mendegradasi Senyawa Fenol Pada Limbah Kilang Minyak
Sarah Dwi Hartinah (2017) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Fenol merupakan salah satu senyawa toksik yang terdapat dalam limbah kilang minyak dan pada konsentrasi tertentu dapat menyebabkan kematian organisme. Sehingga kandungan fenol dalam limbah kilang harus diminimalisir hingga ambang batas yang diperbolehkan. Salah satu cara untuk mendegradasi fenol dalam limbah kilang minyak yaitu dengan cara biodegradasi menggunakan bakteri. Metode ini dipilih karena lebih efektif, murah dan aman bagi lingkungan. Hasil uji oligodinamik menunjukkan tidak terdapat zona hambatan bakteri, artinya senyawa fenol yang telah terdegradasi dapat menjadi sumber nutriennya. Uji tersebut sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi fenol yang terdapat dalam limbah kilang minyak. Pada percobaan ini dilakukan pengujian terhadap bakteri Harvest Bac -PH untuk mendegradasi fenol dalam limbah kilang min yak sampel A dan sampel B selama 96 jam yang setiap jam ke-6 nya ditambahkan TSP dan urea sebagai nutrien tambahan. Percobaan ini dilakukan menggunakan dua metode yaitu aerasi dengan laju alir 0,05 mL/det dan tanpa aerasi. Metode Spektrofotometri pada panjang gelombang max=500nm digunakan untuk pengukuran kadar fenol dalam limbah kilang minyak. Persentase penurunan kadar fenol menggunakan aerasi paling tinggi oleh bakteri dengan berat kering 6 gram sebesar 99,77% pada sampel A dan sebesar 96,71% dengan bakteri 1 pada sampel B. Untuk percobaan tanpa aerasi kadar fenol pada sampel A turun sebesar 67,22% dan 29,61% pada sampel B. Secara keseluruhan aerasi berpengaruh pada proses biodegradasi fenol dalam limbah kilang minyak menggunakan bakteri Harvest Bac-PH. Kata Kunci: aerasi, bakteri Harvest Bac-PH, biodegradasi, fenol, limbah cair kilang minyak.
Ringkasan Alternatif
Phenol is one of toxic compound exist in oil refinery wastewater and at certain concentration can causes death of organism. So the phenol should be minimized to the permissible threshold. There are many ways to degrade phenol in oil refinery waste water, one of them is biodegradation phenol using bacteria. This method is chosen because it is more effective, cheaper and safe for the environment. The oligodynamic test results show thereâÃâ¬Ãâ¢s no bacterial inhibition zone, it means that the degraded phenol can be the source of the nutrient. That test as a first step to identify phenol contained in the oil refinery wastewater. In this experiment, the Harvest Bac-PH bacteria is tested to degrade phenol contained in sample A and B oil refinery wastewater for 96 hours which every 6 hour is added by TSP and urea as additional nutrients. This experiment was conducted using two methods, there are using aeration with a flow rate of 0.05 mL/s and without aeration. Spectrophotometric method at wavelength max=500nm is used for the measurement of phenol content. The highest percentage of decrease of phenol using aeration by bacteria with dry weight 6 gram equal to 99,77% at sample waste A and equal to 96,71% with bacteria 1 on sample waste B. For experiments without aeration the phenol contents on sample A waste decreased by 67.22% and 29.61% in sample B waste. Overall aeration has an effect on phenol biodegradation process in oil refinery waste using Harvest Bac-PH bacteria. Keywords: aeration, Harvest Bac-PH bacteria, biodegradation, phenol, waste water from oil refinery.