Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Pengukuran Kualitas Udara (PM10 dan PM2,5) Pada Daerah Perkotaan Bandung
Bahari Siddiq (2021) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Polusi udara merupakan faktor penyebab gangguan kesehatan pada manusia. PM10 dan PM2,5 merupakan salah satu jenis polutan yang dapat mengganggu kesehatan pernafasan bagi yang menghirupnya dalam jumlah tertentu dan berkelanjutan. Jumlah polutan di udara ini salah satunya dipengaruhi buangan dari emisi mesin kendaraan bermotor, terutama di perkotaan yang sudah menjadi kebutuhan untuk menggunakan alat transportasi kendaraan bermotor. Penelitian di daerah perkotaan Bandung dilakukan pada dua lokasi, yaitu Alun-alun Kota Bandung dan Pasar Baru Bandung. Analisa dilakukan dengan mengukur konsentrasi PM10 dan PM2,5 di outdoor dan indoor juga menghitung jumlah kendaraan setiap satu jam. Data ini digunakan untuk membandingkan dengan standar yang berlaku. Hasil yang didapat bahwa konsentrasi PM10 dan PM2,5 udara di Pasar Baru Bandung dengan nilai tertinggi masing-masing berurutan 272 õg/m3 dan 130 õg/m3, sedangkan Alun-alun Bandung dengan nilai tertinggi masing-masing berurutan 240 õg/m3 dan 121 õg/m3. Didapat hasil bahwa jumlah kendaraan melintas yang tinggi berbanding lurus dengan konsentrasi PM10 dan PM2,5 yang tinggi juga. Konsentrasi PM10 dan PM2.5 diantara kedua lokasi berdasarkan data hasil pengukuran menunjukkan bahwa Pasar Baru Bandung memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada Alun-alun Kota Bandung. Kata kunci: Polutan, PM10, PM2,5, Baku Mutu Udara Nasional.
Ringkasan Alternatif
Air pollution is a factor causing health problems for human. PM10 and PM2.5 are one type of pollutant that can interfere with respiratory health for those who breathe in certain and sustainable amounts. The number of pollutants in the air is influenced by emissions from motor vehicle engine emissions, especially in urban areas where it has become a necessity to use motorized vehicle transportation. Research in the urban area of Bandung was carried out at two locations is the Alun-alun Bandung and Pasar Baru Bandung. The analysis was carried out by measuring the concentration of PM10 and PM2.5 in outdoor and indoor and also by counting the number of vehicles every hour, so that the data was obtained and then compared with the applicable standards. The results showed that the concentrations of PM10 and PM2.5 in the air in Pasar Baru Bandung with the highest values were respectively 272 õg/m3 and 130 õg/m3, while the Bandung Square with the highest values were 240 õg/m3 and 121 õg/m3, then the result shows that the high number of passing vehicles is directly proportional to the high concentrations of PM10 and PM2.5 as well. So that the concentrations of PM10 and PM2.5 between the two locations are based on the measurement data show that Pasar Baru Bandung has a higher concentration than Alun-alun Kota Bandung. Keywords: Pollutants, PM10, PM2.5, National Air Quality Standards.