Di dalam ruangan yang cukup besar, seperti mesjid, ruang seminar, ruang kelas dan lain-lain. Kejernihan suara dari pembicara kadang tidak terdengar jelas karena adanya bising dari dalam ruangan maupun bising yang datang dari luar karena kondisi ruangan yang tidak terisolasi dari lingkungan sekitar. Salah satu syarat untuk mendapatkan suasana yang nyaman didalam ruangan yaitu waktu dengung (reverberation time) ruangan yang sesuai dengan fungsi kondisi ruangan. Program aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Proses pengukuran untuk mendapatkan harga waktu dengung ruangan yaitu menggunakan letusan suara balon yang direkam melalui microphone yang di sambungkan ke piranti antarmuka sound card. Perekaman yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan impuls respon ruangan yang akan diukur, kemudian impuls respon dilewatkan ke perhitungan waktu dengung. Pengujian dilakukan dengan SNR (Signal To Noise Ratio) yang berbedabeda (22dB, 16dB, 10dB, 0dB). Dari hasil pengujian menunjukan deviasi hasil pengukuran metode Kawakami lebih kecil jika dibandingkan dengan pengukuran menggunakan metode Schroeder dan juga metode Kawakami lebih konsisten terhadap perubahan waktu integrasi di bandingkan dengan metode Schroeder.

Di dalam ruangan yang cukup besar, seperti mesjid, ruang seminar, ruang kelas dan lain-lain. Kejernihan suara dari pembicara kadang tidak terdengar jelas karena adanya bising dari dalam ruangan maupun bising yang datang dari luar karena kondisi ruangan yang tidak terisolasi dari lingkungan sekitar. Salah satu syarat untuk mendapatkan suasana yang nyaman didalam ruangan yaitu waktu dengung (reverberation time) ruangan yang sesuai dengan fungsi kondisi ruangan. Program aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Proses pengukuran untuk mendapatkan harga waktu dengung ruangan yaitu menggunakan letusan suara balon yang direkam melalui microphone yang di sambungkan ke piranti antarmuka sound card. Perekaman yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan impuls respon ruangan yang akan diukur, kemudian impuls respon dilewatkan ke perhitungan waktu dengung. Pengujian dilakukan dengan SNR (Signal To Noise Ratio) yang berbedabeda (22dB, 16dB, 10dB, 0dB). Dari hasil pengujian menunjukan deviasi hasil pengukuran metode Kawakami lebih kecil jika dibandingkan dengan pengukuran menggunakan metode Schroeder dan juga metode Kawakami lebih konsisten terhadap perubahan waktu integrasi di bandingkan dengan metode Schroeder.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-yudiwahyud-15815