Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Peningkatan Kandungan Karbon Tetap Batubara Peringkat Rendah Melalui Proses Karbonisasi Dengan Metode Unggun Terfluidisasi
Ajeng Megawati Iskandar (2018) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Batubara termasuk energi konvensional yang banyak digunakan dan dikembangkan. Salah satu penelitian yang sedang dikembangkan saat ini adalah proses pembuatan karbon aktif dari batubara. Proses pembuatan karbon aktif ini diawali dengan proses karbonisasi. Berdasarkan pada kondisi batubara di Indonesia yang memiliki kandungan karbon tetap yang rendah, maka diperlukan kondisi operasi terbaik agar proses karbonisasi berjalan optimal, sehingga kandungan karbon tetap meningkat. Penelitian ini menggunakan batubara jenis sub-bittuminus yang diperoleh dari Lingkungan Industri Kecil (LIK) Gedebage, Bandung. Metode penelitian dilakukan dengan memvariasikan temperatur, waktu, dan ukuran partikel. Variasi suhu 4000C, 5000C dan 6000C, variasi waktu selama 10, 20, dan 30 menit serta variasi ukuran partikel -2,0 + 1,4 mm (-10 + 14 mesh) dan -5,0+2,0 mm ( -4 + 10 mesh). Parameter yang diuji adalah analisis proksimat, ultimat dan nilai kalor. Dari variasi tersebut dihasilkan kenaikan kandungan karbon tetap dari 33,22% menjadi 71,27%, pada kondisi operasi : suhu 6000C, waktu 30 menit dan ukuran partikel -10 + 14 mesh. Pada penelitian ini diperlukan penyempurnaan alat seperti penambahan isolasi, temperatur kontrol dan variasi parameter yang lebih banyak. Hasil dari penelitian ini dapat diarahkan untuk pembuatan karbon aktif atau coke. Kata kunci: batubara sub-bittuminus, fluidisasi, karbon tetap, karbonisasi, ultimat, proksimat.
Ringkasan Alternatif
Coal is a conventional energy that is usually used and developed. One research that is being developed is the process of making activated carbon from coal. The process of making activated carbon is preceded by a carbonization process. Based on the condition of Indonesian coal that has low fixed carbon content, it is necessary that the best operating conditions will make the optimal carbonization process, so that the fixed carbon content increases. This research uses a sub-bittumunus coal from Lingkungan Industri Kecil (LIK) Gedebage, Bandung. The method of research is done by varying the temperature, time, and particle size. Variations in temperature 4000C, 5000C and 6000C, the time variations are 10, 20, and 30 minutes as well as variations in particle size -2.0 + 1.4 mm (-10 + 14 mesh) and -5.0 +2.0 mm (- 4 + 10 mesh). The test of parameters are proximate analysis, ultimate and calorific value. The result of the variations increasing the fixed carbon content from 33.22% to 71.27%, with the operating conditions: temperature 6000C, 30 minutes and particle size of -10 + 14 mesh. In this research, the equipment needs improvements such as the addition of insulation, temperature control and more variation of parameters. The result of this research can be directed to the activated carbon or coke. Keywords: carbonization, fixed carbon , fluidization, sub-bituminous, proximate, ultimate.