Biogas yang di hasilkan dari pengolahan kotoran sapi secara anaerobik dapat dijadikan sebagai energi terbarukan untuk pengganti bahan bakar kompor saat ini. Namun, kendala yang dihadapi pada proses produksi biogas adalah pada proses pemurniannya. Kebanyakan biogas yang dihasilkan mengandung kadar gas metan (CH4) yang rendah karena masih mengandung gas pengotor seperti CO2, H2S, dan uap air. Rendahnya kadar gas metan akan mempengaruhi nilai kalor dan mengganggu proses pembakaran. Salah satu metoda untuk meningkatkan kadar metan pada biogas dapat dilakukan adsorpsi dengan zeolit yang sudah diaktivasi baik secara fisik maupun secara kimia. Pada penelitian ini biogas yang digunakan sebagai umpan diambil dari Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang, Kab. Bandung Barat. Pada tahap pelaksanaan digunakan kolom adsorpsi dengan tinggi 68 cm dan diameter 10 cm yang dilengkapi dengan kran masukan dan keluaran gas. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan variasi ukuran zeolit sebesar 10 ; 18 ; 70 mesh dan variasi ketinggian 9 ; 16 cm serta waktu pengamatan sebesar 0 ; 45 ; 90 menit. Aktivasi zeolit dilakukan dengan cara fisik dan kimia, secara fisik dengan memanaskan pada suhu 300oC selama 2 jam dalam furnace. Sedangkan cara kimia-fisika dengan perendaman dalam KOH 20 % selama 2 jam yang selanjutnya dipanaskan pada temperatur 300oC selama 2 jam. Parameter uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandungan gas metan dan karbon dioksida. Hasil analisis parameter tersebut digunakan untuk menentukan kondisi optimum pada variasi zeolit yang digunakan untuk menurunkan kadar CO2 dan meningkatkan kadar CH4. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum dicapai pada zeolit yang diaktivasi dengan penambahan KOH 20 % dan pemanasan 300oC selama 2 jam, dengan ukuran zeolit 18 mesh. Kadar CH4 mencapai 60,43 %, dan kadar CO2 sebesar 25,76 %. Kata kunci: Limbah peternakan, biogas, adsorpsi, zeolit (Adsorben).

Biogas which is produced from the anaerobic treatment of cow dung can be used as an renewable energy to replacement for fuel burner used by now. However, the obstacles encountered in the process of biogas production is the process of purification. Most of the biogas which is produced still contains CH4 with low content because it still contains the impurities’ such as CO2, H2S, and moistures. The low purity of CH4 will affect the heat and discomfits the combustion process. One method to increase the purity of methane on the biogas is using adsorption with zeolite which has been activated in just physical altough in chemical and physical. The biogas which is used in this research was taken in Cikahuripan, Lembang, Bandung Barat. Adsorption column was used in the implementation stage with height dimension 68 cm and diameter 10 cm which is equipped by input and output gas faucet. This research method was conducted by using the zeolite size variation i.e. 10 : 18 : 70 mesh and zeoliteheight variation i.e. 9 : 16cm as well as sampling time 0 : 45 :90 minutes. Zeolite which was used should be activated first by heating it in the temperature of 300 oC for 2 hours in the furnace. And it was activated by using 20 % for 2 hour of KOH which next to be heated on the temperature of 300 oC for 2 hours in furnace.The test parameter which is used in this study is CH4 and CO2.The result of the parameter analysis was used to determine the optimum conditions in the variation of zeolite which was used to decrease CO2 and to increase the concentration in CH4.The optimum conditions which has been produced is using zeolite activated with replenishment of KOH and heating, the size of 18 mesh and 900 gram weight.The highest content of CH4 which has been produced is in the amount of 60,43%, and the content of CO2 which has been produced is in the amount of 25,76 %. Keywords: Waste Husbandry, Biogas, adsorption, zeolite (Adsorbent).

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-fachrudin1-8532