Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Penurunan Kandungan COD TPST Sarimukti Menggunakan Reaktor Unggun Tetap Secara Anaerobik Satu Tahap
Githa Zul Ariefa (2017) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sarimukti merupakan pusat pembuangan sampah Kota Bandung dan Cimahi. TPST ini menghasilkan lindi sebanyak 22.500 liter/hari yang diolah secara aerobik dengan efisiensi penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) sekitar 40%. Pengolahan lindi TPST Sarimukti secara anaerobik dua tahap pada skala laboratorium telah dilakukan pada tahun 2012. Rendahnya penyisihan COD secara aerobik dan kurang aplikatif di lapangan penerapan pengolahan secara dua tahap maka penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari pengolahan lindi secara anaerobik satu tahap. Reaktor yang digunakan berupa reaktor fixed bed yang dilengkapi dengan bahan isian (packing) dan dioperasikan secara batch dan kontinyu. Laju alir pengumpanan lindi sebesar 400 ml/hari atau Hydraulic Retention Time (HRT) 12 hari. Starter yang digunakan berasal dari ekstrak kotoran sapi dan lindi. Efisiensi pengolahan secara batch berada pada rentang 71,6-95,5% COD dan efisiensi pengolahan secara kontinyu berada pada rentang 59,9-90,1%. Pengolahan lindi secara anaerobik satu tahap dapat menaikkan efisiensi pengolahan sekitar 50 % dibandingkan pengolahan secara aerobik dan menghasilkan efisiensi pengolahan pada rentang yang sama dengan pengolahan anaerobik dua tahap. Kata kunci: lindi TPST Sarimukti, reaktor fixed bed, HRT, efisiensi penyisihan, pengolahan anaerobik satu tahap.
Ringkasan Alternatif
Sarimukti final disposal site is an integrated municipal solid waste disposal (TPST) for Bandung and Cimahi. Leachate produced from TPST Sarimukti reaching 22.500 litre/day, treated aerobically, resulted in Chemical Oxygen Demand (COD) removal efficiency of approximately 40%. This low aerobic treatment efficiency and less applicable in the field of the two stage anaerobic treatment leads to this research to be conducted to observe the leachate treatment using single stage anaerobic reactor. Reactor applied was fixed bed anaerobic reactor completed with packing, which is operated on batch or continue bases. Leachate feed flow rate was 400 ml/day or at Hydraulic Retention Time (HRT) of 12 days. Starter was made from extract of cow dounge and leachate. COD removal efficiencies during batch operation were in the range of 71.6-95.5% whereas removal efficiencies during continuous treatment were in the range of 59.9-90.1%. Single stage anaerobic treatment could increase the removal efficiency of about 50% higher the existing aerobic leachate treatment and could result in the same range of removal efficiencies using the two stage anaerobic treatment system. Key words: leachate of TPST Sarimukti, fixed bed anaerobic reactor, HRT, removal efficiency, single stage anaerobic treatment.
Sumber