Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Peran Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Melalui Mission Des Nation Unies Pour Lastabilisation En Haiti (Minustah) PBB Dalam Misi Stabilisasi Di Haiti
Rivaldy Mardian NIM. (2017) | Skripsi | Hubungan Internasional
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peran serta Indonesia melalui Satuan Tugas Polri Garuda Bhayangkara dalam misi perdamaian PBB MINUSTAH. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara studi pustaka, internet literatur dan studi lapangan untuk kemudian dikembangkan dalam proses penelitian. MINUSTAH didirikan sesuai Resolusi Dewan Keamanan 1542 tanggal 30 April 2004 untuk mendukung pemerintahan transisi dalam memastikan lingkungan yang aman dan stabil untuk membantu dalam pemantauan, restrukturasi dan mereformasi polisi nasional Haiti, untuk membantu dengan komprehensif dan berkelanjutan pelucutan senjata, demobilisasi dan reintegrasi (Disarmament, Demobilization and Reinteg ration), untuk membantu dengan pemulihan dan pemeliharaan aturan hukum. Personil Polri dalam misi perdamaian PBB di Haiti bertugas sebagai Police Adviser sesuai dengan mandat pada Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1542, Resolusi Nomor 1908, Resolusi Nomor 1927 dan diperbaharui dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1944 yang menyatakan untuk turut serta menciptakan dan memelihara lingkungan yang aman dan stabil, membantu proses politik (Pemilihan Umum Haiti) dan menciptakan penegakan HAM di Haiti. Hasil kesimpulan menunjukkan bahwa perubahan Indonesia melalui Polri telah turut serta dalam misi perdamaian PBB MINUSTAH dan Dalam rentan waktu 2010-2015 Indonesia memberangkatkan Satuan Tugas Garuda Bhayangkara I, Satuan Tugas Bhayangkara II dan Satuan Tugas Garuda Bhayangkara III ke MINUSTAH dengan tugas yang berbeda-beda sesuai dari mandat UN Police.
Ringkasan Alternatif
This research is intended to find out the role Indonesia through task force Police Bhayangkara Garuda in UN peacekeeping mission MINUSTAH. Research methods used in this study is a qualitative method, and using the techniques of data collection by way of the internet, libraries, literature studies and study field for later developed in the process of research. MINUSTAH established appropriate Security Council resolution 1542 on 30 April 2004 to support the Transitional Government in ensuring a secure and stable environment to assist in monitoring, restrukturasi and reforming the Haitian National Police, to help with comprehensive and sustainable disarmament, demobilization and reintegration (Disarmament, Demobilization and Reintegration), to help with the restoration and maintenance of the rule of law. Personnel of the national police in the UN peacekeeping mission in Haiti served as Police Adviser in accordance with the mandate on the UN Security Council resolution 1542, resolution Number Number Number Resolution 1908, 1927 and refurbished with a UN Security Council resolution Number 1944 stating to participate create and maintain a secure and stable environment, political process help (Haitian Elections) and create the enforcement of human rights in Haiti. The results indicate that Indonesia change conclusions through the national police has participated in the UN peacekeeping mission MINUSTAH and vulnerable In the 2010-2015 time Indonesia sent a task force of Garuda Bhayangkara Bhayangkara task force I, II and III of the Bhayangkara Garuda task force to MINUSTAH with the task varies according from the mandate of the UN Police.