Konflik bersenjata yang terjadi di Somalia disebabkan adanya pertentangan antara pemerintahan Somalia yaitu Transnational Federal Government (TFG) dengan Islamic Court Union (ICU) .Pertentangan tersebut disebabkan karena adanya keinginan dari ICU untuk menjadikan Somalia berdasarkan pada syariat Islam sesuai dengan keinginan masyarakat Somalia yang mayoritas beragama Islam. Sedangkan TFG menganggap ICU sebagai gerakan pemberontakan. Dalam menangani masalah tersebut maka Uni Afrika sesuai dengan tujuannya untuk menciptakan perdamaian di kawasan Afrika merasa perlu untuk turut campur terhadap masalah tersebut. Untuk menangani masalah tersebut Uni Afrika membentuk pasukan perdamaian bernama An African Union Mission In Somalia (AMISOM) yang merupakan sebuah bentuk intervensi kemanusiaan untuk menangani masalah konflik bersenjata di Somalia. Berdasarkan permasalahan tersebut dirumuskan sebuah masalah yaitu “Bagaimanakah Peranan An African Union Mission in Somalia (AMISOM) dalam Menangani Masalah Konflik Bersenjata yang terjadi di Somalia ?“. Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dan studi kepustakaan, dimana dengan menggunakan metode ini dapat diambil hipotesis untuk mengidentifikasikan permasalahan tersebut, hipotesis tersebut adalah “AMISOM berperan dalam menangani masalah konflik bersenjata di Somalia dengan menerapkan langkah-langkah seperti mendukung TFG dalam upaya menstabilkan negara, dialog lebih lanjut serta rekonsialiasi; memfasilitasi pemberian bantuan kemanusiaan; menciptakan kondisi yang kondusif untuk jangka panjang, dan rekonstruksi di Somalia sehingga konflik dapat meredaâ€�. Hasil uji dalam penelitian ini menunjukan bahwa dalam mengatasi konflik bersenjata di Somalia, AMISOM telah melakukan peranannya dalam mengatasi konflik bersenjata di Somalia, hal ini terlihat dari konflik bersenjata antara TFG dan ICU telah berakhir dan terlaksananya Pemilu Presiden di Somalia pada tahun 2009 dengan terpilihnya Syeikh Sharif Ahmed sebagai presiden dan diterapkannya Syariat Islam di Somalia.

Armed conflicts that occurred in Somalia because of the conflict between Somali government that is Transnational Federal Government (TFG) with the Islamic Court Union (ICU). The contradiction is due to the desire of the ICU to make Somalia based on Islamic law in accordance with the wishes of the people of Somalia who are predominantly Islam. While the TFG consider the ICU as an insurgency movement. In dealing with these problems then the African Union in accordance with the purpose to create peace in Africa feel the need to intervene on the issue. To address these issues form the African Union peacekeepers called An African Union Mission in Somalia (AMISOM), which was a form of humanitarian intervention to tackle the problem bersejata conflict in Somalia. Based on these problems formulated a problem which is "What Role of An African Union Mission in Somalia (AMISOM) in Armed Conflict Handling Problems that occurred in Somalia?". Methods and techniques of research used in this research is analytical descriptive method and literature studies, where this method can be taken to identify the problem hypothesis, the hypothesis is "AMISOM role in dealing with the problem of armed conflict in Somalia by implementing measures such as support TFG in order to stabilize the country, further dialogue and reconciliation; facilitate the provision of humanitarian assistance; create conditions conducive to long term, and reconstruction in Somalia, so that conflict can be abated. " Test results in this study showed that in dealing with armed conflict in Somalia, AMISOM has done its role in dealing with armed conflict in Somalia, as seen from the armed conflict between the TFG and the ICU have been completed and the implementation of the presidential elections in Somalia in 2009 with the election of Sheikh Sarif Ahmed as the president and the implementation of Sharia Law in Somalia.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-putricahay-22720