Masalah dari penelitian ini adalah adanya persengketaan kepemilikan terhadap Kepulauan Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan oleh Cina, Taiwan dan negara-negara ASEAN, yang sering menimbulkan bentrokan militer diantara pihak-pihak yang terkait dan menimbulkan ketidakstabilan kawasan di Asia Tenggara. Penelitian ini membahas tentang peranan ASEAN Regional Forum melalui Melalui program-program Confidence Building Measures (CBMs) dan Preventive Diplomacy (PD) dalam Menangani Persengketaan Kepulauan Spratly dan Paracel di wilayah Laut Cina Selatan. Dari bahasan ini dapat ditarik dua variabel, yaitu ARF dengan Confidence Building Measures (CBMs) dan Preventive Diplomacy (PD) sebagai variabel bebas dan Persengketaan Kepulauan Spratly dan Paracel antara Cina dan negara-negara Anggota ASEAN di Laut Cina Selatan sebagai variabel terikat. Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dan teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui studi kepustakaan. Berdasarkan kerangka pemikiran dan pendekatan sistem yang digunakan, menghasilkan suatu hipotesis yaitu ASEAN Regional Forum melalui Confidence Building Measures (CBMs) dan Preventif Diplomacy (PD) dapat berperan baik dengan menumbuhkan saling kesepahaman antara Cina, Taiwan dan ASEAN dalam pengelolaan bersama dan kerjasama militer di kepulauan-kepulauan Laut Cina Selatan sehingga persengketaan Kepulauan Spratly dan Paracel bisa ditangani. Dalam penelitian ini premis mayor yang dipakai adalah organisasi regional, persengketaan wilayah dan forum sedangkan premis minornya adalah persengketaan Kepulauan Spratly dan Paracel, Confidence Building Measures (CBMs) dan Preventif Diplomacy (PD). Berdasarkan hasil uji dalam penelitian ini, maka, dapat disimpulkan bahwa ASEAN Regional Forum melalui program-program Confidence Building Measures (CBMs) dan Preventif Diplomacy (PD) dapat berperan baik dalam mengurangi ketegangan yang ada di Laut Cina Selatan dan mendorong kerjasama antara pihak-pihak yang terkait untuk menghasilkan cara-cara yang damai dalam menyelesaikan permasalahan persengketaan Kepulauan Spratly dan Paracel.

The problem of this research is the the Spratly and Paracel dispute in South China Sea made by China, Taiwan and ASEAN ember states, that often evoke a military clashes and lead to regional instability in Southeast Asia. This research explaining about the role The Role of ASEAN Regional Forum through Confidence Building Measures (CBMs) and Preventive Diplomacy (PD) to overcome the Spratly and Paracel dispute di South China Sea. From this research, the researcher concluded two variables, the first one is ASEAN Regional Forum and Confidence Building Measures dan Preventive Diplomacy Union as the independent variable and second one the Spratly and Paracel dispute di South China Sea as the dependent variable.The methods and research techniques that used in this reseacrh are descriptive-analysis method and the data collected through library research. Based on conceptual framework and systemic approach, resulted hypothesis as follow: � The ASEAN Regional Forum through Confidence Building Measures (CBMs) and Preventive Diplomacy (PD) could play a well role with maintaining mutual understanding between China, Taiwan and ASEAN in joint development and military cooperation in islands of South China Sea until the Spratly and Paracel dispute could be overcome� The major premise in this research are regional organization, regional dispute, and forum and the minor premise are the Spratly and Paracel dispute, Confidence Building Measures (CBMs) and Preventive Diplomacy (PD). Based on the result of this research, can be concluded that The ASEAN Regional Forum through the programs of Confidence Building Measures (CBMs) and Preventive Diplomacy (PD) could play a well role on decreasing a tension in South China Sea and encourage cooperation between parties to resulting the peace means on overcome the Spratly and Paracel dispute.

https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-leojevildo-18223