Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PERANAN AUDIT MUTU INTERNAL DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA SMKN 13 BANDUNG
MUHAMMAD ADAM (2009) | Skripsi | Akuntansi
Bagikan
Ringkasan
Untuk memimpin dan mengoperasikan sebuah organisasi dengan berhasil,
perlu untuk mengarahkan dan mengendalikannya dengan cara sistematis dan
transparan. Keberhasilan dapat tercapai dari implementasi dan pemeliharaan
sistem manajemen yang didesain untuk selalu memperbaiki kinerja sambil
menanggapi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Suatu sistem
manajemen mutu dapat memberi kerangka kerja bagi perbaikan berlanjut serta
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan
audit mutu internal yang diterapkan pada SMK N 13 Bandung, pelaksanaan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, dan untuk mengetahui peranan audit
mutu internal dalam menentukan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu
standar ISO 9001:2000 pada SMK N 13 Bandung.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis
dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian
lapangan, wawancara, penelitian dokumentasi, kuesioner serta penelitian
kepustakaan. Teknik pengujian statistik yang digunakan adalah analisis korelasi
Rank Spearman, Koefisien Determinasi, serta Uji t, dan juga menggunakan
aplikasi Statistical Product and Service Solution (SPSS) 12.00 For Windows
untuk memperkuat perhitungan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan audit mutu internal berperan
dalam menerapkan sistem manajemen mutu standar ISO 9001:2000. Hal ini
berarti menurut tabel klasifikasi koefisien korelasi termasuk dalam kategori
hubungan yang erat, dan sifat hubungannya adalah searah, artinya setiap kenaikan
nilai variabel X diikuti dengan kenaikan nilai variabel Y. Dari hasil perhitungan
koefisien determinasi dikatakan bahwa Audit Mutu Internal dapat berperan dalam
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 sebesar 56,1% dan sisanya
sebesar 43,9% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya sumber daya manusia dan
peningkatan pelayanan kepada konsumen.
Ringkasan Alternatif
Untuk memimpin dan mengoperasikan sebuah organisasi dengan berhasil,
perlu untuk mengarahkan dan mengendalikannya dengan cara sistematis dan
transparan. Keberhasilan dapat tercapai dari implementasi dan pemeliharaan
sistem manajemen yang didesain untuk selalu memperbaiki kinerja sambil
menanggapi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Suatu sistem
manajemen mutu dapat memberi kerangka kerja bagi perbaikan berlanjut serta
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan
audit mutu internal yang diterapkan pada SMK N 13 Bandung, pelaksanaan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, dan untuk mengetahui peranan audit
mutu internal dalam menentukan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu
standar ISO 9001:2000 pada SMK N 13 Bandung.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis
dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian
lapangan, wawancara, penelitian dokumentasi, kuesioner serta penelitian
kepustakaan. Teknik pengujian statistik yang digunakan adalah analisis korelasi
Rank Spearman, Koefisien Determinasi, serta Uji t, dan juga menggunakan
aplikasi Statistical Product and Service Solution (SPSS) 12.00 For Windows
untuk memperkuat perhitungan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan audit mutu internal berperan
dalam menerapkan sistem manajemen mutu standar ISO 9001:2000. Hal ini
berarti menurut tabel klasifikasi koefisien korelasi termasuk dalam kategori
hubungan yang erat, dan sifat hubungannya adalah searah, artinya setiap kenaikan
nilai variabel X diikuti dengan kenaikan nilai variabel Y. Dari hasil perhitungan
koefisien determinasi dikatakan bahwa Audit Mutu Internal dapat berperan dalam
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 sebesar 56,1% dan sisanya
sebesar 43,9% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya sumber daya manusia dan
peningkatan pelayanan kepada konsumen.