Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Peranan Dinas dan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam Mempromosikan Objek Wisata di Kota Bandung
Bagja Wiratmaja (2010) | Skripsi | Ilmu Komunikasi
Bagikan
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah peranan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam mempromosikan objek wisata di Kota Bandung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data penelitian melalui wawancara, studi pustaka, dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah empat orang yang selanjutnya disebut informan. Keempat orang informan ini merupakan bagian internal Disbudpar, tiga orang dari bidang pemasaran dan satu informan dari bidang objek wisata. Seluruh informan dirasa dapat mewakili kedalaman penelitian karena posisi mereka yang berperan penting dalam mempromosikan objek wisata Kota Bandung.
Teknik analisis data dilakukan dengan penyeleksian data, klasifikasi data, merumuskan hasil penelitian, dan menganalisa hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Disbudpar menggunakan berbagai media promosi untuk dapat mempromosikan objek wisata. Publikasi yang dipakai berbentuk promotion material seperti guide-book, booklet, brosur, folder, dan word of mouth. Kegiatan periklanan dilakukan melalui kegiatan fam tour. Personall selling merupakan bentuk publikasi yang yang dirasa efektif oleh disbudpar, karena mengadopsi kegiatan tatap muka secara langsung berupa roadshow dan pameran. Disbudpar juga melakukan kerjasama kemitraan dan kerjasama dengan kabupaten atau kota lain di indonesia. Disbudpar juga melakukan promosi e-marketing melalui website yang dapat diakses secara luas dan bebas, selain itu juga mengunakan email dan penyediaan merchendising sebagai media promosi lini bawah. Disbudpar menawarkan berbagai jenis objek wisata alam, wisata buatan, wisata budaya, dan wisata minat khusus yang di dalamnya terbagi kedalam banyak bagian objek wisata lainnya. Disbudpar ingin membentuk pencitraan Bandung sebagai kota kreatif dengan slogan B-fresh.
Saran dari hasil penelitian ini untuk Disbudpar yakni, Disbudpar harus lebih berani menambahkan anggaran untuk melakukan promosi pariwisata di media cetak dan elektronik. Disbudpar diharapkan lebih berperan aktif dalam menyelenggarakan event-event pribadi tentang kepariwisataan dalam membentuk pencitraan Bandung sebagai kota kreatif. Disbudpar juga diharapkan melakukan peningkatan kualitas SDM yang kompeten dibidang promosi khususnya kepariwisataan.
Ringkasan Alternatif
The aim of this research is to know how the role of Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung to promote tourism object in Bandung.
This research used qualitative approach with descriptive research method. Research data was through interview, literature review, and observation. Population of this research was Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung and used purposive sampling technique. The sample of this research was four people who called informan. The fourth people was internal part in Disbudpar, three informan from marketing area and one informan from tourism object area. All informan represented the further information because their position had important role to promote tourism object in Bandung.
Data analysis technique was done by data selection, data clasification, formulate research result, and analysis research result. The result of this research showed that Disbudpar used all sorts of promotion media to promote tourism object. Publication used was promotion material such as, guide-book, booklet, brochure, folder, and word of mouth. The advertising activity was done through fam tour activity. Disbudpar considered that personal selling was an effective publication because it could face to face directly like in roadshow and exhibition. Disbudpar also had cooperative partner and cooperative with regency or other cities in Indonesia. Disbudpar also did e-marketing promotion through website that could be accessed easily and free. Besides, Disbudpar also used email and provided merchandise as line of promotion media. Disbudpar offered many kinds of natural tourism objects, made tourism objects, culture tourism objects, interest tourism objects and other tourism objects. Disbudpar wanted to make image of Bandung as creative city with slogan is B-fresh.
Reccomendation of this research to disbudpar is disbudpar should be more brave to add budget for tourism promotion in mass media and electronic. Hope disbudpar can be more active to organize personal events about tourism to make image of Bandung as creative city. And also disbudpar can increase the quality of human resources who competen in promotion area especially in tourism.
Sumber
Judul Serupa
- Branding Kota Bandung dalam Sosialisasi Stunning Bandung (Studi Deskriptif mengenai Branding Kota Bandung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam Sosialisasi Stunning Bandung di Kalangan Masyarakat Kota Bandung Tahun 2018)
- Strategi Humas Dinas Pariwisata Kota Bandung Dalam Mempromosikan Kota Bandung Sebagai Kota Wisata Belanja