Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Peranan International Atomic Energy Agency (IAEA) Melalui The International Fact Finding Expert Mission Of The Fukushima Dalam Penanganan Kerusakan Reaktor Nuklir Di Jepang Pasca Tsunami 11 Maret 2011
Chrisnanta Amijaya NIM. (2013) | Skripsi | Hubungan Internasional
Bagikan
Ringkasan
Penggunaan nuklir di berbagai negara menjadi perhatian khusus bagi dunia internasional. Tidak hanya mempunyai dampak positif, tetapi juga mempunyai dampak negatif bagi keamanan suatu negara, khususnya yang menyangkut keamanan non tradisional, seperti keamanan lingkungan dan manusia. Kerusakan PLTN Fukushima, Jepang adalah salah satu contoh dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan nuklir. Pada 11 Maret 2011 bencana gempa 9,2 SR diikuti dengan gelombang Tsunami merusak PLTN Fukushima yang terletak tidak jauh dari laut lepas Jepang. Hal ini mendapat perhatian khusus bagi International Atomic Energy Agency (IAEA) karena menyangkut keamanan dan keselamatan penggunaan energi nuklir. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, Metode penelitian yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif. Sebagian besar data dikumpulkan melalui studi pustaka, penelusuran website, dan wawancara. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan pendekatan teori yang berhubungan Hubungan Internasional. Penelitian ini menggunakan teori utama yaitu teori peranan organisasi internasional yaitu organisasi internasional sebagai instrumen, sebagai arena, dan sebagai aktor, untuk menunjukan bahwa suatu organisasi internasional, dalam hal ini IAEA, melakukan perannya dalam permasalahan nuklir di Jepang. Teori ini dapat didukung dengan teori lain seperti hubungan internasional,kerjasama internasional, serta fungsi-fungsi organisasi internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terlihat peranan International Atomic Energy Agency (IAEA) yaitu dibuktikan melakukan investigasi kecelakaan serta riset-riset dengan membentuk Tim International Fact Finding Expert of Fukushima untuk kemudian menyusun rekomendasi bagi negara-negara yang memiliki PLTN khususnya Jepang. IAEA memerintahkan seluruh negara yang mengembangkan energi nuklir untuk melakukan kajian ulang dalam hal teknis dan regulasi terkait dengan antisipasi bencana alam dan human error.
Ringkasan Alternatif
Utilization of nuclear energy in many countries is a particular concern for international. This not talk only have a positive impact, but also have a negative impact. The damage of Fukushima Nuclear Power Plant, Japan is one example of the negative impacts of the use of nuclear energy. March, 11th 2011, 9.2 magnitude earthquake followed by tsunami has destroyed a nuclear power plant that located on the edge of JapanÃâs sea. This problem get a special concern for International Atomic Energy Agency (IAEA) because it involves the safety and security of utilizing nuclear energy. The approach of this research is a qualitative; the method is descriptive analyzing technique. Data were collected through library research, website research, and interview. Those data were analyzed by theory approach based on International Relation sciences. This research use main theory is role of International Organization theory, such as international organizations as an instrument, as an arena, and as an actor to shows that international organizations, in this case IAEA, show its role in the nuclear accident in Japan. This theory is also supported by other theory such as international relations theory, international coperations theory, and also the functions of international organizations approach. Result of this research showed the role of International Atomic Energy Agency (IAEA) shows that engage toward the accident investigation and research through International Fact Finding Expert of Fukushima for arrange the recommendations for many countries which have the nulear power plant, especially Japan. IAEA laying all of country that developing a nuclear power for reviewing the regulation about utility nuclear energy, especially about disaster and human error anticipation.