Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar pada menurunnya minat wisatawan. Pariwisata saat ini diharapkan bukan hanya sebagai kegiatan untuk rekreasi semata melainkan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar yang berada di daerah wisata. Kampung wisata kreatif merupakan wisata alternatif yang sedang dikembangkan di Kota Bandung, dengan harapan dapat mendukung perkembangan sektor ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Dalam perkembangannya kampung wisata kreatif masih belum banyak dikenal oleh masyarakat, hal tersebut diakibatkan karena masih kurangnya media promosi dan informasi yang membahas mengenai destinasi ini. Melihat adanya masalah ini membuat adanya solusi pembuatan media promosi wisata dalam bentuk buku panduan elektronik wisata. Pembuatan buku panduan ini didasari dengan adanya pengertian kampung wisata kreatif, serta teori promosi wisata. Adapun proses pembuatan proyek diawali dengan adanya pengumpulan informasi dari internet berupa data sekunder, kemudian diolah dengan metode kualitatif dan dilakukan reduksi data, sehingga menghasilkan informasi yang ringkas dan mudah dipahami. Hasil pengolahan informasi dimuat ke dalam bentuk buku panduan wisata dengan berpedoman pada komponen-komponen 4A (atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan informasi tambahan) dan didukung dengan desain dalam ukuran 4A sesuai standar pembuatan dan pemilihan warna orange, serta penyesuaian letak layout. Kemudian dilakukan pengujian produk terhadap calon pembaca yang hasilnya membuktikan penggunaan buku panduan elektronik wisata dapat menjadi media promosi dan informasi yang efektif bagi masyarakat. Hasil perancangan berupa buku panduan elektronik wisata kemudian didaftarkan hak cipta agar menjadi karya penulis yang terlindungi oleh hukum.

The Covid-19 pandemic has had a major impact on the decline in tourist interest. Tourism is currently expected not only as an activity for mere recreation but also can provide benefits for the surrounding community who are in tourist areas. Creative tourism village is an alternative tourism that is being developed in the city of Bandung, with the hope of supporting the development of the economic sector for the surrounding community. In its development, creative tourism villages are still not widely known by the public, this is due to the lack of promotional media and information that discusses this destination. Seeing this problem, there is a solution for making tourism promotion media in the form of an electronic tourist guide book. The making of this guidebook is based on the understanding of creative tourism villages, as well as the theory of tourism promotion. The process of making the project begins with the collection of information from the internet in the form of secondary data, then it is processed by qualitative methods and data reduction is carried out, so as to produce information that is concise and easy to understand. The results of information processing are published in the form of a tourist guide book by referring to the 4A components (attractions, amenities, accessibility, and ancillary) and supported by a design in 4A size according to the standard of manufacture and selection of orange color, as well as adjustments to the layout. Then product testing was carried out on potential readers, the results of which proved that the use of electronic travel guidebooks could be an effective promotional and information media for the community. The results of the design in the form of an electronic tourist guide book are then registered with copyright so that they become the author's work that is protected by law.

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdl-indirakhai-14115