Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Chiller Water Cooled Condenser Kapasitas 250 TR Pada Industri Farmasi
Evi Hafidhoh (2022) | Skripsi | -
Bagikan
Ringkasan
Sistem tata udara berfungsi untuk mengkondisikan lingkungan dari beberapa parameter, yaitu pengendalian suhu, kelembapan nisbi, arah pergerakan udara, dan mutu udara. Sistem tata udara yang dibutuhkan di industri farmasi adalah AHU (Air Handling Unit) dan chiller yang merupakan salah satu sarana penunjang kritis pada industri farmasi. Chiller merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat komponen utama, yaitu evaporator, kompresor, kondensor, dan katup ekspansi. Refrigeran yang digunakan sebagai fluida kerja pada sistem chiller adalah R134a. Dari keempat komponen tersebut, kondensor berperan penting dalam membuang panas yang ada pada refrigeran ke lingkungan, sehingga refrigeran dapat diproses pada evaporator untuk menyerap panas kembali. Kondensor yang digunakan pada sistem chiller berjenis air cooled yaitu menggunakan udara sebagai media pendingin refrigeran. Temperatur refrigeran keluaran kondensor sudah tidak sesuai dengan set poit yang diinginkan sehingga dilakukan penggantian kondensor menjadi water cooled. Penggantian jenis kondensor menjadi water cooled agar proses penyerapan panas pada refrigeran menjadi lebih optimal dan dapat meningkatkan COP (Cofficient of Performance) chiller. Jenis penukar panas yang akan digunakan pada kondensor yaitu shell and tube dengan tipe aliran counter flow. Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif di mana data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data dianalisa berdasarkan hasil penghitungan yang menggunakan metode D.Q Kern dan simulasi menggunakan perangkat lunak Aspen HYSYS untuk mengetahui parameter prosesnya dan Aspen EDR untuk mengetahui dimensi heat exchanger. Hasil dari perancangan water cooled condenser memiliki temperatur keluaran 10⁰C yang semula 25⁰C, peningkatan efektifitas menjadi 0,975 yang semula 0,317, nilai COP menjadi 4,4 yang semula 2,3 dan peluang penghematan biaya adalah sebesar Rp. 148.467.825 per tahun.
Ringkasan Alternatif
The air conditioning system functions to condition the environment from several parameters, namely controlling temperature, relative humidity, the direction of air movement, and air quality. The air conditioning system needed in the pharmaceutical industry is AHU (Air Handling Unit) and a chiller which is one of the critical support facilities in the pharmaceutical industry. A chiller is a system consisting of four main components, namely the evaporator, compressor, condenser and expansion valve. The refrigerant used as a working fluid in the chiller system is R134a. Of the four components, the condenser plays an important role in dissipating heat in the refrigerant to the environment, so that the refrigerant can be processed in the evaporator to absorb heat again. The condenser used in the water-cooled chiller system uses air as the refrigerant cooling medium. The temperature of the refrigerant output from the condenser is not in accordance with the desired set point so that the condenser is replaced with water cooled. Change the type of condenser to water cooled so that the heat absorption process in the refrigerant can be optimized and can increase the COP (Cofficient of Performance) of the chiller. The type of heat exchanger that will be used in the condenser is shell and tube with counter flow type. This research uses quantitative methods where the data used are primary and secondary data. Data were analyzed based on the results of calculations using the D.Q Kern method and simulations using Aspen HYSYS software to determine the process parameters and Aspen EDR to determine the dimensions of the heat exchanger. The results of the water cooled condenser design have an output temperature of 10⁰C which was originally 25⁰C, an increase in effectiveness to 0.975 from 0.317, the COP value to 4.4 which was originally 2.3 and the opportunity for cost savings is IDR 148.467.825 per year.