Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan dan Pembangunan Segmen Holding Tube untuk Simulator Pasteurisasi Kontinyu Serta Karakterisasi Denaturasi Protein Susu
Mohammad Rusyda Fakhriy (2013) | Tugas Akhir | -
Bagikan
Ringkasan
Pasteurisasi adalah proses pengawetan produk makanan dan minuman dengan pemanasan dalam temperatur dan waktu tertentu untuk membunuh bakteri patogen dan bakteri pembusuk tanpa merusak keseluruhan nutrisi. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, pasteurisasi dapat dilakukan pada temperatur relatif tinggi dengan waktu pemanasan singkat sehingga tidak merusak karakteristik produk. Panas untuk pasteurisasi didapatkan dari penukar panas pipa ganda (double pipe heat exchanger, DPHE) yang sebenarnya belum banyak digunakan di industri makanan karena pemanasannya kurang efisien dibandingkan dengan plate heat exchanger (PHE). Akan tetapi DPHE dapat diaplikasikan dalam simulator dengan tujuan agar mudah dilakukan pengambilan contoh untuk mengetahui perkembangan karakteristik pasteurisasi, sehingga nantinya alat yang dibuat dapat digunakan sebagai sarana praktikum bagi mahasiswa. Saluran susu dalam double pipe heat exchanger dibuat dengan diameter dalam 4 mm sedangkan holding tube dengan diameter dalam 5 mm untuk memberikan efek turbulensi, sehingga meningkatkan koefisien pertukaran panas. Penelitian ini juga ditujukan untuk melihat karakteristik kandungan protein pada proses pasteurisasi. Pasteurisasi dalam simulator ini dilakukan dengan laju alir susu bervariasi sehingga menghasilkan NRe 837; 1500; 2716; 3684; 4200 dan temperatur masuk holding tube mencapai 90oC, serta menggunakan steam bertekanan 20 psig. Hasil penelitian menunjukan susu segar yang didapat mengandung protein 1,55 Ãâ 2,28% sedangkan susu hasil Pasteurisasi mengandung protein 1,19 Ãâ 1,37%. Kata kunci: Pasteurisasi, bakteri patogen, Double-pipe Heat Exchanger, susu, protein, denaturasi.
Ringkasan Alternatif
Pasteurization is one of preservation process of food and beverage products by heating at a specified temperature and residence time to kill pathogenic and saprophytic bacteria without damaging the overall nutrition. To increase production capacity, pasteurization can be performed at relatively high temperatures with a short warm-up time, so the product characteristics are not damaged. The heat of pasteurization obtained from the double pipe heat exchanger (DPHE). The DPHE actually has not been widely used in food industry because of less heating performance efficiency than plate heat exchanger (PHE). However, DPHE can be applied in this simulator in order to take samples easily to determine the progress of characteristics of pasteurization, so that the instrument has been created can be used as a practical tool for students. The milk lines in the double pipe heat exchanger has been made with an inlet diameter of 4 mm, while the holding tube with an inlet diameter of 5 mm to give the effect of turbulence, thereby increasing the heat exchange coefficient. This research also aimed to look at the characteristics of the protein content in the pasteurization process. Pasteurizations in the simulator were done by varying the flow rates of milk to produce 837: 1500: 2716: 3684: 4200 NRe-s while the holding tube inlet temperature reach 90oC, using 20 psig steam pressure. The research showed that fresh milk contains protein derived from 1.55 to 2.28%, while the pasteurized milk contains protein derived from 1.19 to 1.37%. Keywords: Pasteurization,bacteria pathogen, double pipe heat exchanger, milk, protein, denaturation.