Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Geographic Information System (GIS) untuk Inventarisasi Sarana dan Prasarana Jalan Tol Trans Sumatera di Divisi Pengembangan Jalan Tol PT. Hutama Karya (Persero)
Yassinta Bulan Hastanti (2018) | Skripsi | Manajemen
Bagikan
Ringkasan
Presiden Republik Indonesia memberikan penugasan langsung pada PT. Hutama Karya (Persero) untuk mengembangkan 24 ruas Jalan Tol Trans Sumatera dengan 11 ruas yang menjadi prioritas melalui Peraturan Presiden No. 100 tahun 2014 beserta perubahannya. Ruas prioritas tersebut memiliki panjang 1.480 kilometer dengan total biaya investasi Rp250,507 Triliun. Saat ini, terdapat dua ruas yang sudah beroperasi. Sarana dan prasarana jalan tol di ruas yang sudah beroperasi perlu dilakukan, karena akan menjadi aset perusahaan hingga masa konsesi selesai. Proyek pengembangan jalan tol ini didelegasikan perusahaan kepada Divisi Pengembangan Jalan Tol (PBJT) untuk perencanaan teknik, perencanaan bisnis, dan pembangunan. Saat ini, inventarisasi aset sarana dan prasarana jalan tol di Divisi PBJT digabung dalam dokumen leger jalan tol yang belum berbasis internet, dan belum menggunakan pendekatan berbasis spasial, padahal komponen data spasial pada sarana dan prasarana jalan tol cukup besar. Kegiatan inventarisasi aset saat ini masih mengakibatkan hambatan bagi pengguna, karena data inventarisasi aset tidak bisa diakses secara real time dan belum berbasis spasial. Tujuan dari proyek ini adalah merancang Geographic Information System (GIS) untuk inventarisasi sarana dan prasarana Jalan Tol Trans Sumatera di Divisi PBJT. Teori utama yang digunakan untuk proyek perancangan ini yakni perancangan sistem (Fatta, 2007), Geographic Information System (Prahasta, 2014), dan inventarisasi aset infrastruktur (Haas et al, 2013). Objek pada proyek perancangan GIS ini adalah Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Palembang-Indralaya Seksi 1. Jenis data yang digunakan yakni data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari proyek perancangan ini meliputi pemodelan proses, pemodelan data, dan desain interface. Pemodelan proses GIS untuk inventarisasi digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD). DFD GIS inventarisasi aset dibagi menjadi diagram Level 0, diagram Level 1, dan diagram Level 2. Diagram Level 2 merupakan rincian dari proses pada diagram Level 1, yakni Diagram Level 2 Proses 1 (Pendataan Aset), Diagram Level 2 Proses 2 (Pencatatan Aset), Diagram Level 2 Proses 3 (Pencatatan dalam GIS), dan Diagram Level 2 Proses 4 (Pelaporan Aset). Pemodelan data digambarkan dengan Entity Relationship Diagram (ERD) dan dibagi menjadi tiga entitas yakni Construction, LocationID, dan CostHistory. Hasil rancangan desain interface memuat halaman utama, ringkasan jalan tol, input data inventarisasi, verifikasi data, dan GIS berbasis web. Kata kunci: Perancangan Sistem, Geographic Information System, Inventarisasi Sarana dan Prasarana Jalan Tol.
Ringkasan Alternatif
President of Republic of Indonesia has assigned PT. Hutama Karya (Persero) through Presidential Decree No. 100 year 2014 to develop 24 segments of Trans Sumatera Toll Road with 11 priority segments. Those priority segments have the total length of 1.480 kilometer with total investment cost of Rp250,507 trillion. Currently, two segments have been operated. All toll road facilities assets in each segment should be inventoried because all of them would be companyâÃâ¬Ãâ¢s asset for the following years within concession period. The toll road development project is delegated to Divisi Pengembangan Jalan Tol (PBJT) for technical planning, business planning, and construction. Currently, the inventory process in Divisi PBJT is bundled in toll road leger document, in which the document is not internet based and is not providing spatial-based approach, despite the fact that the spatial data component in toll road inventory is quite big. This activity still causes obstacles to the users because the data canâÃâ¬Ãâ¢t be accessed in a real-time manner and the documents are not spatial-based. The aim of this final assignment is to design a Geographic Information System (GIS) for Trans Sumatera Toll Road asset inventory in Divisi PBJT. This project used three grand theories, which are system design (Fatta, 2007), Geographic Information System (Prahasta, 2014), and toll road asset inventory (Haas et al, 2013). The object of this project is Trans Sumatera Toll Road Segment Palembang-Indralaya Section 1. The data type used in this project are primary and secondary data which are collected through interviews, observation, and documentation study. The results of this project are process modelling, data modelling, and interface design. The process modelling of the GIS for asset inventory is illustrated using Data Flow Diagram (DFD) which is divided into context diagram, Level 1 diagram, and Level 2 diagram. Level 2 diagrams are the elaborations of Level 1 diagram according to the inventory process, including Level 2 Process 1 Diagram (Asset Data Collection), Level 2 Process 2 Diagram (Asset Register), Level 2 Process 3 Diagram (GIS Data Register), and Level 2 Process 4 (Asset Reporting). The modelling process is described by an Entity Relationship Diagram (ERD) and divided into three entities which are Construction, LocationID, and CostHistory. The interface design contains main page, toll road summary, inventory data input, data verification, and web-based GIS. Keywords: System Design, Geographic Information System, Toll Road Facilities Inventory.