Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI ( TNGC )
BUDI HERMANTO (2009) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Indonesia memiliki areal hutan tropis yang luas (120,35 juta hektar) atau sekitar 63% dari luas daratan Indonesia (DEPHUT, 2003). Di dalam kawasan hutan tersebut tersimpan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi (mega biodiversity), peringkat ketiga dunia setelah Brazil dan Zaire (Mc Neely, 1990). Keanekaragaman hayati yang tinggi ini mencakup keanekaraga genetik, spesies dan ekosistem. Berkaitan dengan keanekaragaman spesies, Indonesia memiliki 27.500 spesies tumbuhan berbunga (10% dari seluruh tumbuhan berbunga dunia), 1539 spesies reptil dan amphibi (16% dari seluruh reptil dan amphibi dunia), 12% jenis mamalia dunia, 17 % jenis burung dunia, 25% jenis ikan dunia, dan 15% jenis serangga dunia (BAPPENAS, 1993 dan World Convention Monitoring Comittee, 1994 dalam DEPHUT, 2003). Sebagai konsekuensinya, Indonesia menghadapi tantangan yang sangat berat dalam memelihara dan menjaga kekayaan sumberdaya alam hayati tersebut serta mengembangkan dan memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Ringkasan Alternatif
Indonesia memiliki areal hutan tropis yang luas (120,35 juta hektar) atau sekitar 63% dari luas daratan Indonesia (DEPHUT, 2003). Di dalam kawasan hutan tersebut tersimpan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi (mega biodiversity), peringkat ketiga dunia setelah Brazil dan Zaire (Mc Neely, 1990). Keanekaragaman hayati yang tinggi ini mencakup keanekaraga genetik, spesies dan ekosistem. Berkaitan dengan keanekaragaman spesies, Indonesia memiliki 27.500 spesies tumbuhan berbunga (10% dari seluruh tumbuhan berbunga dunia), 1539 spesies reptil dan amphibi (16% dari seluruh reptil dan amphibi dunia), 12% jenis mamalia dunia, 17 % jenis burung dunia, 25% jenis ikan dunia, dan 15% jenis serangga dunia (BAPPENAS, 1993 dan World Convention Monitoring Comittee, 1994 dalam DEPHUT, 2003). Sebagai konsekuensinya, Indonesia menghadapi tantangan yang sangat berat dalam memelihara dan menjaga kekayaan sumberdaya alam hayati tersebut serta mengembangkan dan memanfaatkannya secara berkelanjutan.