Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Informasi Bahasa Isyarat Bisindo Pada Penyandang Tuna Rungu Melalui Media Interaktif Aplikasi Android
Demas Pradama NIM. (2017) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Disabilitas pada tunarungu merupakan salah satu klasifikasi yang dikategorikan pada disabilitas berupa cacat fisik sehingga memberikan dampak bagi perkembangannya, terutama dalam mendapatkan proses informasi bahasa dan mendengar. Ada dua sistem bahasa isyarat yang berlaku di Indonesia yaitu, Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Sistem komunikasi bahasa isyarat yang umum sudah dibakukan oleh pemerintah adalah Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Tetapi SIBI memiliki sejarah yang kurang baik, karena kemunculan SIBI ini tidak melewati persetujuan Gerakan Kesejahteraan Tuna rungu Indonesia (GERKATIN) yaitu tidak sesuai dengan aspirasi dan nurani para penyandang tuna rungu. Hasil dari penelitian minimnya informasi mengenai edukasi tentang bahasa isyarat vitu sendiri terutama BISINDO, Karena BISINDO dibuat dan di kembangkan oleh tuna rugu itu sendiri sehingga masih minimnya bentuk edukasi tentang pemahaman BISINDO.
Ringkasan Alternatif
Disability on deaf is one of the classification that are categorized on disability in the form of physical disability so as to provide an impact on development, especially in getting the language information and hear.There are two systems of sign language that takes place in Indonesia that is, Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) and Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI). The communication language to the public has been standardized by the government is Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI). But SIBI has a history of the less good, in the appearance of SIBI is not through the approval of the Gerakan Kesejahteraan Tuna rungu Indonesia (GERKATIN), which is not in accordance with the aspirations and conscience of persons with the hearing impaired.The result of this research is the lack of information about sign language education especially BISINDO because BISINDO is created and developed by the deaf themselves. This causes limited development in understanding of BISINDO.