Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Informasi Band Glory Of Love Melalui Video Dokumenter Before Brand New Day
Angga Mauliana NIM. (2017) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Musik menjadi bagian penting bagi setiap manusia, segala aktivitas kini selalu tersambung dengan musik. Perkembangan musik tersebut terbagi menjadi dua bagian dalam distribusi, yaitu mayor label dan indie label. Glory Of Love menjadi salah satu band indie yang berhasil mempopulerkan karyanya hingga menembus pasar musik nasional dibawah bendera mayor label. Eksistensi dan tuntutan dijalur mainstream, mulai dihadapi oleh Glory Of Loveketika harus tampil disalah satu acara televisi nasional secara lipsync. Hal ini memicu respon yang kurang baik dari masyarakat, terutama Glory Family sebagai penggemarnya, karena menjadi suatu hal yang tabu ketika band indie bergabung dengan mayor label dan tampil di televisi secara lipsync. Kemudian adanya pandangan bahwa Glory Of Love telah keluar dari paham indie, sehingga citra Glory Of Love dimata masyarakat mulai berkurang. Maka dari itu, perlu adanya informasi yang diberikan kepada masyarakat terkait konsistensi Glory Of Love dalam menerapkan paham indie selama berkarya. Agar terjalin kesepahaman yang sinergis antara kedua belah pihak, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman yang berdampak pada eksistensi dan citra Glory Of Love yang kurang baik dimata masyarakat.
Ringkasan Alternatif
Music becomes an important part for everyone, every activities now related to music. In the distribution, the development of the music divided into two, which is major label and indie label. Glory of Love becomes one of the indie band who managed to popularize their works till it come through the national music market under the major labelÂ’s flag. Existence and demands in the mainstream way, begin to be faced by Glory of Love when they had to performed lip-syncing in one of a national stations. It triggered the negative response from the society, especially Glory family as their fans, because it becomes a taboo thing when an indie band joined a Major label and performed lip-syncing. And there was an opinion that Glory of Love had quit the indie music. Therefore, the need for information should be provided to the public related to Glory Of Love consistency in applying the indie feels during work. In order to create a synergistic understanding between the two sides, so there is no misunderstanding that impact on the existence and image of Glory Of Love in the eyes of the society.
Sumber