Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Informasi Mengenai Tokoh Sang Hyang Antaboga Melalui Media Komik
DANI AKBAR RIZALDI NIM. (2018) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Naga adalah makhluk mitologi yang hadir dalam berbagai kebudayaan di dunia, termasuk di Indonesia, dalam kebudayaan Jawa, terutama pada pewayangan terdapat beberapa tokoh naga, salah satunya adalah Sang Hyang Antaboga yang memegang gelar Nagaraja atau raja naga. Dalam kisah pewayangan Sang Hyang Antaboga memiliki peran penting dalam menyelamatkan Pandawa dari kebakaran di Bale Sigala-gala. Bentuk naga Jawa berbeda dengan naga dari Eropa atau naga Timur (Jepang, Cina, Korea) naga Jawa digambarkan sebagai ular dengan mahkota di kepalanya. Selain dalam pewayangan simbol-simbol mengenai naga Jawa juga hadir dalam bentuk relief dan arca pada candi. Banyaknya masyarakat tidak mengenal naga Jawa sebagai salah satu kekayaan kebudayaan, maka naga Jawa harus diperkenalkan kembali, salah satunya dengan memperkenalkan sosok Sang Hyang Antaboga sebagai raja naga di pewayangan. Oleh karena itu diperlukan informasi media yang dapat memberikan informasi tentang sosok Sang Hyang Antaboga dengan tepat.
Ringkasan Alternatif
Dragon is a mythological creature that is present in various cultures in the world, including in Indonesia, in Javanese culture, especially in pewayangan there are some dragon figures, one of them is Sang Hyang Antaboga who holds Nagaraja or king of dragons. In pewayangan Sang Hyang Antaboga has an important role in rescuing Pandawa from fire at Bale Sigala-gala. The shape of the Javanese dragon is different from that of the dragon of Europe or the Eastern dragon (Japan, China, Korea) because the Javanese dragon is depicted as a snake with a crown on its head. In addition to the wayang symbols about the Javanese dragons are also present in the form of reliefs and statues on the temple. Many people do not know the Javanese dragon as one of the cultural treasures, then the Javanese dragon must be reintroduced, one of them by introducing the figure of Sang Hyang Antaboga as the dragon king in pewayangan. Therefore it is necessary media information that can provide information about the figure of Sang Hyang Antaboga appropriately.