Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Informasi Realita Hidup Penari Bajidoran Melalui Media Video Dokumenter Acara Eagle Documentary Series Metro Tv (Studi Kasus Sanggar Tari Karawang)
Yovan Ramadhan NIM. (2018) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Tari Bajidoran merupakan tari rakyat yang berasal dari daerah Karawang, Jawa Barat. Kepopuleran tari Bajidoran menjadikan tarian tersebut sebagai tari pergaulan yang digemari oleh masyarakat sunda. Pertunjukan tari yang dilakukan merupakan representasi dari rasa syukur terhadap keberhasilan yang diraih. Kesenian tari Bajidoran menyebar ke seluruh wilayah Jawa Barat, khususnya di daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Masyarakat di daerah Cileungsi masih melanjutkan kesenian tari Bajidoran hingga saat ini. Akan tetapi, sedikit demi sedikit kesenian tari Bajidoran ditinggalkan oleh masyarakat. Hal tersebut diakibatkan oleh berkurangnya sanggar Ãâ sanggar dan seniman Bajidoran di wilayah tersebut. Penting bagi para generasi muda untuk mengetahui kesenian tradisional dari daerahnya. Masyarakat saat ini memandang kesenian tari Bajidoran sebagai tarian yang penuh dengan unsur Ãâ unsur negatif. Beberapa pihak menggunakan tari Bajidoran sebagai media prostitusi. Perlu adanya media yang mampu mengangkat kembali nilai tari Bajidoran sebagai tarian kebanggaan Jawa Barat. Solusi media untuk mewujudkan hal tersebut melalui video dokumenter.
Ringkasan Alternatif
Bajidoran Dance is a folk dance that comes from Karawang area, West Java. The popularity of Bajidoran dance makes the dance as a social dance favored by the Sundanese people. Dance performances are a representation of gratitude for the success achieved. Bajidoran dance art spread to all areas of West Java, especially in the area of Cileungsi, Bogor regency. People in the area of Cileungsi still continue the art of dance Bajidoran until today. However, little by little Bajidoran dance art left by the community. This is due to the decreasing of studio and Bajidoran artists in the area. It is important for the younger generation to know the traditional art from their area. People today view Bajidoran dance art as a dance filled with negative elements. Some parties use Bajidoran dance as a medium of prostitution. It needs a media that is able to raise the value of Bajidoran dance as a pride dance of West Java. Media solutions to make this happen through documentary video.