Logo Eventkampus
Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Informasi Sejarah Mahkota Binokasih, Ikon Kabupaten Sumedang Melalui Buku Cerita Dan Board Game
Zulfiqar Al (2018) | Skripsi | Desain Komunikasi Visual , Desain Komunikasi Visual
Bagikan
Ringkasan
Mahkota Binokasih merupakan sebuah mahkota dari Kerajaan Sunda, yaitu Kerajaan Pajajaran. Mahkota asli sekarang tersimpan di Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang. Mahkota yang memiliki nama asli Makuta Binokasih Sanghyang Pake tersebut adalah suatu simbol dan pusaka peninggalan leluhur Sumedang dari kerajaan Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Mahkota terbuat dari emas dengan hiasan batu giok. Pada pemerintahan Bupati Pangeran Suria Kusuma Adinata tahun 1937 hingga 1946, mahkota tersebut digunakan dalam acara pernikahan sebagai hiasan kepala pengantin, khusus untuk keluarga Bupati Sumedang. Kini mahkota masih tersimpan di Gedung Pusaka, Museum Geusan Ulun Sumedang. Saat ini terdapat tugu atau monumen di salah satu sudut Kabupaten Sumedang yang merupakan replika dari mahkota tersebut. Ukuran monumen tersebut cukup besar dan berada di tengah perempatan jalan besar sebagai bunderan, menuju ke pusat kota Kabupaten Sumedang. Monumen tersebut berdiri megah, namun masih banyak masyarakat Kabupaten Sumedang sendiri tidak begitu mengetahui cerita maupun sejarah dari mahkota tersebut.
Ringkasan Alternatif
Mahkota Binokasih is the crown that originated from Sunda Pajajaran Kingdom. It's now placed at Prabu Geusan Ulun Museum Sumedang as a collection. This crown is the legacy and symbol of Pajajaran Kingdom remains. The crown is listed as one of Ancestral Heritage of Sumedang and as a remains of Prabu Geusan Ulun reign. The crown is made from pure gold with decoration of jade stone. The crown was used for wedding accessories for Sumedang Regent's family since the reign of Pangeran Suria Kusuma Adinata (1937-1946). Now, the crown is safely placed in Pusaka Building, Geusan Ulun Museum area. Today, the monument is built in a corner of Sumedang Regency, and has the replica of the crown. The great size of the monument lead the way to the center of Sumedang Regency. The monument stands majesticly as an icon of Sumedang Regency, but a lot of Sumedang Regency people still do not know the story and history of the crown.
Sumber