Perpustakaan judul masih dalam tahap pengembangan, admin siap menampung kritik dan saran
Perancangan Jembatan Gantung Ciodeng Untuk Pejalan Kaki Di Rancamanyar Kabupaten Bandung
Afdhal Lazuardiansyah Ramdhani (2019) | Skripsi | Teknik Sipil
Bagikan
Ringkasan
Jembatan Ciodeng merupakan jembatan gantung yang terletak di Rancamanyar, Kabupaten Bandung. Jembatan yang menghubungkan Desa Parunghalang dan Desa Seketi ini digunakan untuk motor dan pejalan kaki. Kapasitas jembatan yang lebih kecil daripada volume lalu lintas menyebabkan kepadatan sering terjadi ketika melintasi jembatan. Beban lalu lintas yang berlebih dan kurangnya perawatan menyebabkan kerusakan pada beberapa komponen jembatan. Untuk meningkatkan kapasitas serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jembatan, maka diperlukan perancangan jembatan gantung baru di sebelah jembatan lama sehingga dapat diterapkan pola sistem satu arah (one way) pada kedua jembatan. Perancangan jembatan gantung mengacu pada "Pedoman Perancangan dan Pelaksanaan Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki". Jembatan gantung dimodelkan menggunakan software MIDAS Civil 2019. Output dari software tersebut berupa gaya-gaya dalam terdiri dari momen, gaya lintang, dan gaya normal yang digunakan untuk merancang dimensi penampang dan model sambungan. Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan, diperoleh dimensi gelagar induk IWF.250.125.9.6, gelagar melintang IWF 150.100.9.6, balok anak C.50.45.5.7, pylon IWF.250.250.14.14, bracing bawah L. 50.50.5, diameter kabel utama 60 mm, diameter batang penggantung 20 mm dan diameter kabel ikatan angin 20 mm. Jembatan gantung dilaksanakan dengan metode sliding deck serta membutuhkan biaya material tanpa memperhitungkan tenaga kerja dan alat sebesar Rp Rp.1.102.592.823,- Kata kunci: kepadatan, satu arah, perancangan, MIDAS Civil.
Ringkasan Alternatif
Ciodeng Bridge is a suspension bridge located in Rancamanyar, Kabupaten Bandung. The bridge that connects Parunghalang Village and Seketi Village is used fot motorbikes and pedestrians. The bridge capacitiy which is smaller than the traffic volume causes frequent overcrowding when crossing the bridge. Excessive traffic loads and lack of maintenance cause damage to some bridge components. To increase capacity and provide security and comfort for bridge users, it is necessary to design a new suspension bridge next to existing bridge so that one way system patterns can be applied to both bridges The design of a suspension bridge refers to "Pedoman Perancangan dan Pelaksanaan Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki". The suspension bridge is modeled using MIDAS Civil 2019 software. The output of the software is the internal forces consisting of moments, shear and normal forces used to design section properties and connection models. Based on the design that has been done, obtained dimensions of the main girder IWF.250.125.9.6, cross girder 150.100.9.6,secondary girder C.50.45.5.7, pylon 250.250.14.14, bottom bracing L.50.50.5, main cable diameter 60 mm, the hanging rod diameter 20 mm, and wind cable ties diameter 20 mm. the suspension bridge is carried out using the sliding deck method and requires material cost without calculating labor and equipment in the amount of Rp.1.102.592.823,- Keywords: Density, one way, design, MIDAS Civil.